Tim sekelas Manchester United yang dihuni pemain seperti Bruno Fernandes hingga Rasmus Hojlund hanya mampu mencetak 22 gol saja.
Catatan 22 gol dari 20 laga jelas bukanlah rapor yang mengesankan bagi tim seperti Manchester United.
Koleksi 22 gol tersebut juga membuat Manchester United menjadi tim terburuk ketiga Liga Inggris musim ini dalam urusan mencetak gol.
Lebih dari itu, Manchester United juga telah mencatatkan 21 kekalahan sepanjang tahun 2023 di semua kompetisi.
Hanya pada tahun 1930 (28), 1972 (25) dan 1921 (24), Manchester United telah kalah lebih banyak dalam satu tahun kalender.
Mengacu pada data tersebut, inkonsistensi seakan menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan Manchester United sekalipun sudah berganti pelatih.
Manchester United seakan kerapkali membuang momentum untuk lebih konsisten mendulang kemenangan.
Lantaran pada waktu bersamaan justru tim Setan Merah menelan kekalahan tak terduga termasuk melawan Nottingham Forest.
Padahal pada laga sebelumnya, Manchester United mampu menang melawan tim sekelas Aston Villa yang baru melejit performanya.
Hanya saja sekali lagi, kemenangan tersebut seakan gagal dijadikan Manchester United sebagai momentum untuk terus berada di jalan kemenangan.
Buah dari inkonsistensi tersebut, Manchester United kini masih tertahan di posisi ke tujuh Liga Inggris.
Dengan raihan 31 poin, posisi Manchester United rawan disalip Brighton dan Newcastle United jika kedua tim menang pekan ini.
Jika sampai turun ke urutan kesembilan, perjuangan Manchester United untuk bisa sekedar bersaing di empat besar sepertinya akan menemui jalan terjal.
Kecuali Manchester United bisa tampil lebih konsisten dalam mengarungi paruh kedua musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)