Estafano Van Anholt Ingin Bantu Majukan Sepakbola Indonesia Melalui Status Pro Sport
 
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Agensi sepakbola asal Belanda, Status Pro Sport mulai melebarkan sayapnya di Indonesia.

Status Pro Sport adalah mitra layanan lengkap terbaik untuk pesepakbola profesional, atlet esports, organisasi sepakbola profesional dan brand terkemuka.

Status Pro Sport hadir sebagai jembatan antara klien dengan klub dan brand besar baik di biang transfer pemain, konsultasi, sponsor, pembuatan konter, PR dan Aktivasi merek.

Founder Status Pro Sport Estafano van Aanholt saat berbincang di Senayan City, Jakarta, Kamis (25/1/2024) mengatakan pihaknya membuka kantor Status Pro Sport di Jakarta, karena menurutnya Indonesia mempunyai pecinta sepakbola yang sangat besar.

“Saya sudah bekerja di sektor ini sejak 2011, kemudian 2014 adalah pertama kalinya saya melakukan project di Indonesia. Sampai saat ini masih sulit mencari formula yang tepat (pengembangan sepakbola Indonesia),” kata pria yang akrab disapa Fano tersebut.

“Kami juga ingin membawa pemain atau tim muda ke Eropa. Kami juga ingin adanya pertukaran pakar-pakar antar kedua belah pihak,”

“Ada juga program komunitas lewat Oranje Indonesia yang pernah digelar sebelumnya (nobar Timnas Belanda di Piala Dunia 2022),” sambungnya.

Tak hanya itu, Status Pro Sport juga mempunyai tujuan untuk mengembagkan potensi para pesepakbola muda Indonesia.

Kedepan Fano ingin ada pesepakbola muda yang bisa menjajal klub-klub di luar negeri, baik untuk bermain hingga meningkatkan kualitasnya.

“Kami juga sudah bicara dengan PSSI, LIB dan banyak klub. Kami sekarang ingin membawah tim muda, pemain muda ke Eropa, untuk bermain dan untuk meningkatkan level,” ujarnya.

Lobi-lobi dilakukan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan juga PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia. Diharapkan terjadinya satu pemahaman untuk maju bersama-sama.

Ide kerja sama antara PSSI dengan KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) pun diajukan.

Status Pro percaya, metode sepakbola Belanda bisa menjadi pertimbangan dan rujukan menarik buat Indonesia.

"Kerja sama yang sudah ada di PSSI dengan Jepang (JFA), di bidang perwasitan dan sepakbola wanita. Ada area lain yang bisa digarap dengan MoU (kerja sama) dengan KNVB. Dengan Jerman juga, tapi dengan Bundesliga. Kalau kami menawarkan kerja sama dengan KNVB,” tutur Fano.

“Program dengan KNVB bisa beda, sudah ada sejarah relasi dengan bukti Belanda sudah pernah datang ke sini tahun 2013. Kerja sama dengan KNVB ini akan membuka bisnis karena akan terjadinya pertukaran program, pemain, dan banyak hal lainnya,” jelasnya.