Pemain-pemain bertabur bintang di masa-masa kejayaan AC Milan saat itu sebut saja trio Belanda yakni Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard,
Kemudian ada George Weah, Andrea Pirlo, Ricardo Kaka, Andriy Shevchenko, hingga Zlatan Ibrahimovic.
Lewat kekuatan tersebut, AC Milan dulunya dipandang sebagai salah satu kekuatan besar dan disegani di Eropa. Terlebih mereka juga mengoleksi 7 gelar Liga Champions.
Hal itu sangat berbeda dengan kondisi AC Milan saat ini.
Dengan rata-rata usia skuad menyentuh 26 tahun dan tidak banyak yang berpengalaman, juara 19 kali Liga Italia dianggap tak ubahnya seperti tim papan tengah.
Ariedo Braida, yang bekerja bersama Silvio Berlusconi sejak 1986 hingga 2013, menilai ada pemain yang tidak memenuhi standar.
"Jika seseorang bekerja untuk AC Milan, Anda harus tahu sejarah dan level klub itu," ujar Braida, dikutip dari laman Football Italia.
"Saat ini di Milan, ada pemain yang tidak sesuai dengan standar klub. Ada pasang-surut performa. Ini bukan tim yang hebat, dan saya akui itu dengan sangat jujur."
"Ini adalah tim papan tengah, yang bahkan tidak lolos dari fase grup Liga Champions. Saat ini, tim ini tidak berada di level yang tinggi."
"Saya sangat mencintai Rossoneri dan akan senang melihat mereka tampil kompetitif, berkeliling Eropa dan menantang scudetto."
"Namun, ini hanyalah sebuah tim yang bagus yang kehilangan sesuatu."
"Ada masalah kritis yang harus diatasi di lini tengah, di lini serang, kurang lebih di mana-mana," tutur pria berusia 77 tahun tersebut menambahkan.
Meski skuad AC Milan dicap buruk oleh Braida, Pioli berhasil membawa tim meraih Scudetto pada edisi 2021/2022.
(Tribunnews.com/Giri)