"Tentu saja tidak setiap permainan sempurna, saya akui itu."
"Tapi, saya pikir kami bisa meningkatkannya di pertandingan berikutnya (melawan Iran)," sambungnya kala itu.
Laga melawan Iran ternyata bukan menjadi momen perbaikan yang diharapkan Moriyasu.
Bahkan, pertandingan tersebut menjadi puncak mimpi buruk bagi Jepang.
Langkah mereka di Piala Asia 2023 terhenti oleh Iran yang menjadi lawan di perempat final.
Permainan Jepang tak kunjung mentereng.
Samurai Biru memang sempat unggul terlebih dahulu.
Namun, mereka harus mengalami pedihnya comeback Iran di menit-menit akhir.
Kelengahan Jepang di masa kritis pertandingan harus dibayar mahal dengan hadiah penalti.
Alhasil, Jepang kalah 1-2 dari Iran dan merelakan tempatnya di Piala Asia 2023.
Kekalahan melawan Iran ini bak menjadi puncak mimpi buruk Hajime Moriyasu.
Alih-alih memperbaiki permainan, Jepang masih berkutat dengan masalah yang sama.
Permainan mereka tak kunjung membaik yang membuat mereka kesulitan mengancam gawang lawan.
Kini, tak ada yang bisa dilakukan Moriyasu.
Jepang sudah tak lagi berpartisipasi di Piala Asia 2023.
Samurai Biru hanya bisa melihat turnamen empat tahunan ini dari kejauhan.
Status unggulan di Piala Asia 2023 pun ikut luntur dengan kekalahan melawan Iran.
(Tribunnews.com/Guruh)