Hasil positif melawan Iran di semifinal Piala Asia 2023, membuat Qatar melenggang ke final.
Qatar cukup diuntungkan dengan tersingkirnya Jepang, Australia, Arab Saudi hingga Korea Selatan sebelum final.
Hal ini dikarenakan Qatar bisa terhindar melawan tim-tim yang di atas rata-rata punya kekuatan mentereng.
Tepat di laga final Piala Asia 2023, Qatar justru dipertemukan dengan Yordania yang bersifat tim kejutan.
Qatar yang lebih diunggulkan untuk menang karena status juara bertahan, faktor tuan rumah dan memiliki peringkat lebih baik.
Akhirnya benar-benar menunjukkan pengalamannya yang membuat Yordania kalah melawan Qatar dengan skor 3-1 di final Piala Asia 2023.
Qatar akhirnya berhak mempertahankan gelar juara Piala Asia setelah kemenangan telak tersebut.
Keberhasilan Qatar menjuara Piala Asia dalam dua edisi terakhir seakan menjadi kontradiktif.
Jikalau dibandingkan dengan performa Qatar yang seperti tim pesakitan di Piala Dunia 2022 lalu.
Meskipun berstatus sebagai tuan rumah, Qatar yang menjadi debutan Piala Dunia seakan tampil panas dingin.
Hingga pada akhirnya, Qatar menjadi negara pertama yang tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia.
Kekalahan beruntun melawan Ekuador (0-2), Senegal (1-3) dan Belanda (3-0) akhirnya membuat Qatar tertunduk lesu di Piala Dunia 2022.
Tiga kekalahan beruntun yang didapatkan Qatar itupun menjadi sorotan dunia karena tuan rumah dianggap tak bisa berbuat banyak di Piala Dunia 2022.
Qatar yang awalnya diharapkan bisa mengejutkan akhirnya hanya jadi pecundang di Piala Dunia 2022.
Situasi itu seakan berbanding terbalik dengan performa Qatar yang digdaya saat menyegel gelar juara Piala Asia 2019 dan 2023 secara beruntun.
Berkaca dari fakta tersebut, tak salah jika menyebut Qatar sebagai negara pesakitan Piala Dunia yang mampu menguasai Benua Kuning secara beruntun di Piala Asia.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)