Beruntung, peluang tuan rumah lewat Galeno digagalkan mistar gawang, skor pun masih tanpa gol di Estadio do Dragao.
Arsenal lebih banyak mengandalkan set piece untuk menciptakan peluang ketika skema open play tidak berjalan dengan lancar.
Hanya saja memang efektifitas set piece Arsenal masih belum maksimal, karena belum ada yang membuahkan peluang berbahaya ataupun gol.
Penguasaan bola Arsenal hampir 70 persen pada 30 menit laga, namun belum ada satupun peluang berbahaya yang diciptakan.
Di tengah situasi deadlock, Trossard mencoba melepaskan tendangan spekulasi.
Namun, hasilnya tak terlalu mengesankan, bola sepakatan Trossard masih melambung jauh ke atas.
Lima menit terakhir babak pertama, serangan Arsenal mulai sporadis terutama dari sisi kanan.
Kombinasi Saka dan White mulai terlihat, namun umpan silang keduanya belum menjangkau ke tengah.
Namun, belum ada hasil positif, babak pertama berakhir, skor masih kacamata alias tanpa gol.
Babak kedua nyatanya belum juga berjalan membaik bagi Arsenal yang kesulitan menembus pertahanan Porto.
Berbagai usaha pemain Arsenal lewat sisi sayap untuk membahayakan Porto selalu gagal.
Ketangguhan Pepe setidaknya sukses membuat Havertz dan Martinelli tak berkutik.
Pergantian pemain yang dilakukan Arteta juga kurang membuahkan hasil positif.
Hingga pada akhirnya, gawang Arsenal malah secara tragis kebobolan pada menit terakhir.