Sebelum kalah melawan Liverpool, Chelsea telah menjadi pecundang di stadion yang sama dalam lima laga final sebelumnya.
Mulai dari kekalahan melawan Manchester City (2019), Arsenal (2020), Leicester City (2021), Liverpool (2022 ) dan Liverpool (2022).
Enam kekalahan beruntun dalam laga final liga domestik di Wembley seakan menjadi aib bagi Chelsea.
Nasib pilu yang diderita Chelsea pun tak lepas dari komentar dari Gary Neville.
Legenda Manchester United itu tak sungkan untuk melemparkan komentar sarkas bernada sindiran.
Nevillle menyoroti ketidakbecusan Chelsea yang memenangkan laga melawan Liverpool yang turun dengan pemain akademinya.
Lebih lanjut, Neville menganggap ratusan juta uang yang telah digelontorkan Chelsea untuk membeli pemain seakan tak berbekas.
Neville pun menyebut bahwa apa yang dilakukan Chelsea ngebotol lantaran punya skuad mewah tapi tidak berujung kesuksesan.
"Pasukan Jurgen Klopp seakan berhasil menentang pekerjaan ngebotol Chelsea yang bernilai milliaran poundsterling," komentar Chelsea dilansir Sky Sports.
"Saya tidak punya simpati sedikitpun untuk klub seperti Chelsea ini," tambahnya.
Apa yang dikatakan Neville barangkali tidak salah jika melihat proyek sensasional Chelsea.
Sejak diakuisi Todd Boehly pada tahun 2022, belanja gila-gilaan dilakukan Chelsea untuk membangun kembali skuadnya.
Dalam dua jendela transfer terakhir, Chelsea bahkan selalu berada di posisi teratas dalam hal klub terboros.
Hanya saja belanja gila-gilaan yang dilakukan Chelsea sejauh ini belum menghasilkan apapun.
Performa inkonsisten masih diperlihatkan Chelsea terutama dalam mengarungi kompetisi Liga Inggris.
Teranyar, kekalahan memalukan diderita Chelsea saat dipecundangi pasukan muda Liverpool di final Piala Carabao.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)