"Kami tidak terlalu bercakap di luar konteks sepakbola. Lalu, teknologi sebenarnya kami tidak menggunakan teknologi yang terlalu serius, hanya bagaimana cara kami berkomunikasi, membiasakan," ungkap Thoriq.
"Contohnya ketika wasit dahulu setiap tiup peluit, kartu kuning, tidak mengucapkan atau menjelaskan. Sekarang harus wajib menjelaskan. Misalkan kartu kuning, direct free-kick, yellow card, reckless tackle, nanti di VAR ini kami akan paham," paparnya.
VAR Akan Dijajal di EPA Sebelum Resmi Diterapkan pada Babak Championship
Babak championship Liga 1 2023/24 akan menjadi titik pertama kehadiran Teknologi pembantu wasit (VAR) di tanah air.
VAR akan terlebih dulu dijajal dalam kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-20, sebelum nantinya dipakai pada kompetisi kasta pertama di Indonesia.
Babak championship atau semifinal yang berasal dari empat tim teratas di klasemen akhir itu sendiri akan dimulai pada Mei 2024.
"Di elite pro academy, ada beberapa trial juga yang lagi kami pikirkan, karena memang kami membutuhkan beberapa kali trial. Trial yang resminya itu, itu tanggal 7 (Maret), Elite Pro Academy U-20, kemudian ada beberapa uji coba lagi," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, di JSI Resort, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024).
"Karena memang kami lagi menyesuaikan juga dengan jadwal istruktur dari FIFA, tanggal 1 sampai dengan tanggal 8 (Maret)," sambungnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Ratu Tisha, mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman para wasit atau perangkat pertandingan yang nantinya petugas.
"Sebelum resmi diluncurkan, kami akan melakukan dua trial competition. Sehingga ini harus benar-benar matang kami persiapkan," ungkap Ratu Tisha. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N, Alfarizy AF/ Bola Sport/ Metta Rahma Melati)