TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menanggapi kemenangan timnya atas sang tamu PSIS Semarang dengan skor 3-0 pada hasil Liga 1 2023 pekan 26, Selasa (27/2/2024) malam WIB.
Anak asuh Bojan Hodak sukses membantai PSIS Semarang lewat lesakan gol bunuh diri Lucao (15'), Stefano Beltrame (38') dan David da Silva (68').
Selepas Persib Bandung membantai PSIS Semarang, Bojan Hodak justru mencak-mencak dengan keputusan dadakan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Menurut rangkumanan laman Persib, Komdis PSSI memberikan larangan bermain dadakan kepada Nick Kuipers yang tinggal beberapa jam kick-off pertandingan.
Pelatih asal Kroasia itu mengaku, situasi tersebut baru pertama kali dialaminya selama berkarier di sepakbola.
Dalam salinan putusan yang diterima PERSIB pada Selasa, 27 Februari 2024 sore, Komdis PSSI menganulir hukuman kartu merah Alberto Rodriguez pada pertandingan melawan Barito Putera dan mengalihkannya kepada Kuipers.
Padahal Kuipers telah masuk dalam skema Bojan Hodak untuk turun di laga malam harinya.
Keputusan dadakan Komdis PSSI tentu merugikan Persib, terutama staf pelatih yang telah menyiapkan Kuipers dalam skema permainan.
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi. Dalam 30 tahun karier saya di sepakbola profesional, saya belum pernah merasakan situasi seperti ini."
"Keputusan (Komdis) itu di hari pertandingan beberapa jam sebelum kick-off," kata Bojan Hodak dikutip dari laman klub.
Baca juga: Update Klasemen Liga 1: Persib Rebut Posisi Runner-up, Persita Turunkan Arema FC ke Zona Merah
Juru taktik berusia 52 tahun tersebut menambahkan, keputusan Komdis PSSI itu idealnya muncul sehari setelah pertandingan melawan Barto Putera.
Ia meminta kedepannya Komdis PSSI tidak asal menerbitkan keputusan sebelum kick-off karena seorang pelatih perlu menata ulang strategi pertandingan.
"Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain."
"Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick dan tiba-tiba Nick tidak bisa bermain dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu dan tidak profesional," tegas Bojan.
"Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini."
"Kami berlatih untuk pertandingan dan ini bukan PlayStation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," pungkasnya.
Terlepas kemarahan Bojan Hodak, ia bisa sedikit lega karena melihat Persib kembali ke jalur kemenangan.
Kemenangan besar ini membawa Persib mengakhiri tren buruk tak pernah menang dalam lima laga terakhir.
Selain itu, Bojan Hodak membawa anak asuhnya menyegel runner-up sementara dengan 45 poin. Selisih 2 poin dengan PSIS Semarang.
Poin ini masih bisa digeser Bali United dan Madura United yang belum melakoni pekan 26.
Sementara PSIS sendiri masih aman berada di empat besar.
Namun kekalahan ini memperpanjang rekor pertemuan mereka atas Persib yang belum pernah pecah telur kemenangan.
(Tribunnews.com/Ipunk)