Inter Milan vs Genoa: Kado Inzaghi di Laga Ke-300, Jadi Pelatih Terbanyak Raih Kemenangan
TRIBUNNEWS.COM- LAGA Inter Milan kontra Genoa dalam pekan ke-27 Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (5/3) diharapkan bisa jadi kado indah untuk Simone Inzaghi yang akan merayakan laga ke-300 sebagai pelatih di Serie A.
Dikutip dari situs FCInter1908, pelatih berusia 47 tahun ini akan mengemas rekor sebagai pelatih yang terbanyak meraih kemenangan dalam 300 laga dalam sepanjang sejarah Serie A.
Inzaghi pertama kali memasuki kancah Serie A sebagai pelatih pada bulan April 2016. Sudah tidak asing lagi di Lazio sejak ia bermain sebagai striker, Inzaghi telah memimpin tim muda Biancocelesti selama beberapa tahun.
Menyusul pemecatan Stefano Pioli, Inzaghi mengambil-alih tim senior sampai akhir musim. Biancocelesti sempat menunjuk Marcelo Bielsa sebagai penggantinya.
Namun setelah perpisahan yang penuh badai dengan pelatih asal Argentina itu, Lazio membawa kembali Inzaghi sebagai pelatih. Itu menjadi keputusan yang terbukti sangat positif di ibu kota Italia.
Total dia menukangi 197 pertandingan Serie A sebagai pelatih Lazio dalam durasi selama lima musim. Tahun 2021, dia pindah ke Inter, sebagai suksesor Antonio Conte.
Kini, Inzaghi memasuki musim ketiganya sebagai pelatih di La Beneamata. Dia berada di jalur yang mulus untuk memenangkan gelar Serie A pertamanya sebagai pelatih musim ini. Dan dengan 22 kemenangan Nerazzurri dari 26 pertandingan musim ini, mantan bos Lazio ini menambah jumlah total kemenangannya menjadi 178 dari 299 pertandingan, antara dua klub.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan Carlo Ancelotti, Max Allegri, Helenio Herrera, atau Giovanni Trappatoni, pelatih-pelatih lain yang mencatatkan kemenangan terbanyak di Serie A dalam 300 pertandingan pertama mereka sebagai pelatih di divisi tersebut.
Laga ke-300 Inzaghi dini hari nanti juga terasa istimewa. Pasalnya, jika menang, Inter bisa menyamai total poin Serie A mereka musim lalu dengan masih sebelas pertandingan tersisa.
Musim lalu, Inter menikmati kampanye yang gemilang di kompetisi sistem gugur. Kemenangan di Coppa Italia dan Supercoppa Italiana serta laju ke final Liga Champions memastikan musim Nerazzurri berakhir dengan positif.
Namun Performa Inter di Serie A sangat tidak menentu. Ada total dua belas kekalahan di liga. Mereka harus puas fini di peringkat tiga di bawah Napoli yang juara, dan Lazio sebagai runner-up.
Musim ini, mereka berhasil memenangkan Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Lazio dan Napoli dalam format baru kompetisi tersebut. Tersingkirnya Inter di awal musim yang mengecewakan dari Coppa Italia melawan Bologna adalah satu-satunya cacat besar pada musim Inter sejauh ini.
Di Liga Champions, mereka pun unggul sementara 1-0 atas Atletico Madrid pada leg ke-1 babak 16 besar. Sedang di liga, Inter melejit jadi superior, dengan hanya sekali kalah, dan tiga kali seri sepanjang musim.