Guardiola mengakui betapa sulitnya menaklukkan Liverpool di Stadion Anfield.
Dalam sejarah pertemuannya dengan Liverpool, Guardiola hanya bisa membawa Manchester City menang sekali saja di Anfield.
Satu-satunya kemenangan Manchester City itupun terjadi pada masa pandemi Covid-19, dikala penonton tidak boleh hadir di lapangan.
Guardiola seakan merasa heran dengan atmosfer Anfield yang sulit ditaklukkan lawan-lawannya termasuk klubnya sendiri.
"Kami tidak boleh lupa ketika kami bermain di stadion ini, jika kami tidak menciptakan peluang, maka kami tidak bisa menang," jujur Guardiola.
"Saya tahu betapa sulitnya datang ke sini dan menang, sekali lagi kami ingin menang, namun pada saat bersamaan kami juga bisa kalah,"
"Itulah yang terjadi, kami akan segera pulang dan istirahat serta bersiap menghadapi laga Piala FA sebelum jeda internasional," tutupnya.
Seperti diketahui, Liverpool selaku tuan rumah harus puas bermain imbang 1-1 melawan Manchester City, tadi malam.
Bermain di Anfield, Liverpool tertinggal terlebih dahulu setelah The Citizens unggul lewat John Stones (21').
Berawal dari umpan cerdik Kevin De Bruyne lewat sepak pojok, sontekan Stones masuk ke gawang The Reds.
Usaha Liverpool menyamakan skor baru tercipta pada awal babak kedua lewat titik penalti.
Bola backpass yang nanggung dari Nathan Ake membuat Ederson Moraes melakukan pelanggaran di kotak penalti sendiri.
Tak hanya itu saja, akibat pelanggarannya tersebut, Ederson juga terpaksa diganti karena cedera.
Alexis MacAllister yang menjadi algojo pun akhirnya mampu menuntaskan tugas dengan baik.