"Tetapi yang mengganggu saya adalah lemparan ke dalam. Jika Anda melempar ke sini atau ke sana, tidak masalah. Pastikan saja Anda memiliki dua tangan di atas bola," sambungnya.
Erling Haaland juga mengaku tak mengetahui secara pasti aturan lemparan ke dalam.
Mantan striker Borussia Dortmund tersebut menyebut bakal melakukan kesalahan ketika dipercaya melakukan lemparan ke dalam.
"Tidak masalah jika Anda melempar bola lurus ke bawah, lurus ke atas, atau apa pun. Saya akan mengubahnya. Anda tidak boleh mencuri terlalu banyak jarak," ucap Erling Haaland.
"Harus ada batasan seberapa jauh Anda bisa melangkah dan batasan berapa lama yang bisa Anda tempuh. Saya menilai akan seperti itu pada masa depan," tegasnya.
Jika benar FIFA merespons apa yang dikeluhkan oleh Haaland, tidak menutup peluang jika lemparan ke dalam yang menjadi andalan Pratama Arhan terancam.
Bukan menjadi rahasia lagi jika sejumlah gol-gol krusial yang tercipta bagi Timnas Indonesia berasal dari skema yang memanfaatkan lemparan super Arhan.
Termasuk saat Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam, 21 Maret kemarin. Lemparan jarak jauh Pratama Arhan menghasilkan kemelut di depan gawang Vietnam, yang akhirnya memudahkan Egy Maulana Vikri mencetak gol.
(Tribunnews.com/Giri)