TRIBUNNEWS.COM - Kapten Chelsea, Conor Gallagher mendapat kecaman publik setelah video cuplikan ia tak memperdulikan fan cilik beredar di media sosial.
Momen tersebut terjadi saat ada fan cilik berkulit hitam yang ingin menyapanya di terowongan sebelum pertandingan Chelsea vs Burnley pada Sabtu (30/3/2024).
Burnley kala itu menahan imbang Chelsea dengan skor, 2-2 di Stamford Bridge.
Tim tamu memang tampil mengesankan, sementara The Blues justru lesu bermain di hadapan suporter sendiri.
Namun bukan hasil imbang yang jadi buah bibir publik, melainkan sikap gelandang Chelsea Gallagher yang kini tuai kritikan.
Video berdurasi enam detik memperlihatkan Gallagher benar-benar tak menghiraukan penggemar cilik kulit hitam di depannya.
Padahal sang fan sudah menaikkan tangan ingin mengajaknnya bersalaman.
Gallagher hanya menepuk punggung sang suporter cilik namun tak menjabat tangannya.
Ia justru merangkul player escort yang berada di belakangnya.
Video singkat tersebut mendapat sorotan publik dan sudah mendapatkan lebih dari 500ribu tayangan.
Baca juga: Tim Favorit Juara Liga Inggris Musim Ini Berubah, Liverpool Sisihkan Man City & Arsenal
Tak hanya kecaman di media sosial X, akun Instgaram @conorgallagher92 juga dipenuhi kritik tajam atas sikap sang pemain.
Publik menilai Gallagher telah bersikap rasis terhadap suporter cilik.
"Cancelation buton."
"Say no to rasism."
"Hormati anak-anak, bung!"
"NO TO RACISM."
"The king of racism."
Bahkan bukan hanya postingan terakhir yang diserbu oleh warganet, beberapa postingan lama Gallagher ikut kena serang netizen.
Sebelum video tersebut beredar, nama Gallagher memang masuk daftar jual Chelsea.
Mengingat Chelsea sendiri dalam kondisi terancam pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Chelsea yang terbilang boros demi mendatangkan pemain dalam dua musim terakhir akan menjual beberapa pemain termasuk Gallagher.
Conor Gallagher sendiri dipatok harga 40 juta Poundsterling oleh Chelsea dan sempat diminati oleh sang rival, yakni Tottenham Hotspur.
Apabila berhasil menjual pemain akademinya, maka Chelsea akan mendapatkan keuntungan penuh 100 persen dan mampu mengurangi potensi pelanggaran FFP. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)