Sementara, Pratama Arhan yang punya kemampuan dalam hal lemparan kedalam dapat saingan Shayne Pattynama serta Nathan Tjoe-A-On.
Belum lagi ada nama pemain lain seperti Edo Febriansyah yang punya kesempatan meramaikan persaingan di kiri.
Ditambah, Calvin Verdonk yang kini dalam proses naturalisasi juga makin membuat opsi fullback kiri makin gila.
Bergeser ke lini tengah, Marc Klok kini juga tidak bisa tinggal diam saja karena persaingan kian ketat di pos lini tengah.
Kehadiran Thom Haye yang kini bermain di Liga Belanda membuat opsi gelandang Timnas Indonesia kian sesak.
Apalagi debut manis diciptakan Thom Haye saat berduet dengan Ivar Jenner lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keserbabisaan Hubner, Nathan hingga Sandy Walsh yang bisa bermain di lini tengah membuat persaingan kian ketat.
Di posisi lebih ke depan, pemain lokal seperti Witan Sulaeman, Egy Maulana, Yakob Sayuri juga harus bekerja lebih keras.
Apalagi performa Marselino Ferdinan, Rafael Struick hingga Ragnar Oratmangoen yang kian padu membuat lini depan Garuda makin garang.
Tentu pemain seperti Ramadhan Sananta, Hokky Caraka dan Saddil Ramdani harus bekerja makin keras untuk menarik hati Shin Tae-yong.
Melihat mewahnya skuad Timnas Indonesia, tentu ekspetasi tinggi dimiliki para pecinta sepak bola nasional.
Setelah perlahan mulai mampu bersaing di level Asia, tentu Timnas Indonesia diharapkan bisa meraih gelar hingga bisa tampil di Piala Dunia pada masa mendatang.
Dengan diperpanjangnya kontrak Shin Tae-yong hingga 2027 mendatang, tentu prestasi Timnas Indonesia diharapkan kian meroket di level regional, Asia ataupun dunia.
Piala Dunia yang sebelumnya hanya impian belaka kini berpeluang bisa dijangkau jika Timnas Indonesia makin kuat kedepannya.