Laga berjalan 18 menit, dominasi terus ditunjukkan Arsenal, dimana tuan rumah mampu melepas 7 tembakan, berbanding satu saja.
Bournemouth hanya bisa mengandalkan serangan balik untuk menjebol jala gawang Arsenal yang dijaga David Raya.
Solanke yang jadi ujung tombak cukup terisolir karena minimnya aliran bola yang mengarahnya.
Pemain belakang Arsenal bahkan hampir semua berada di wilayah lapangan Bournemouth.
Hanya saja memang masalah utama Arsenal pada awal babak ini yakni soal penyelesaian akhir.
Berbagai peluang emas yang diciptakan Arsenal hampir semuanya terbuang sia-sia karena tidak ada yang membuahkan hasil.
Menit 23, Arsenal kembali mengancam lewat situasi kombinasi set piece yang brilian.
Berawal dari umpan Odegaard, Tomiyasu mencoba menyundul bola dan mengarahkannya ke tengah.
Partey yang berdiri bebas dan memiliki ruang ideal untuk melepaskan tembakan, malah gagal mengarahkannya ke gawang Bournemouth.
Declan Rice juga memiliki peluang emas di depan gawang lawan, namun tembakannya justru menyamping di kiri gawang Bournemouth.
Penyelesaian akhir para pemain Arsenal tergolong buruk pada 30 menit babak pertama, jika melihat jumlah peluang yang didapatkan.
Peluang emas akhirnya berhasil didapatkan Arsenal lewat penalti, setelah wasit menunjuk titik putih menit 42.
Pelanggaran yang dilakukan Mark Travers kepada Kai Havertz memaksa wasit memberikan hadiah penalti kepada Arsenal.
Bukayo Saka yang menjadi algojo tanpa kesalahan mampu menuntaskan tugasnya dengan baik, gol pemecah kebuntuan tercipta, Arsenal unggul 1-0.