"Timnas kita bangun, grassroots-nya dengan melihat tim nasionalnya ada harapan. Biasanya grassroots-nya bangun.
Dikutip dari Kompas, Erick Thohir telah mempersiapkan pembangunan Timnas Indonesia putri secara bertahap.
"Dalam lingkup sepakbola nasional, kita tidak boleh menganaktirikan sepak bola perempuan."
"Selama ini kita memang belum memiliki training center jangka panjang."
"Kita akan bangun secara bertahap dimulai dari level nasional kemudian turun ke level provinsi dan lebih mikro lagi untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri Indonesia," kata Erick.
Di tempat terpisah, Sekjen Asosiasi Sepak Bola Wanit Indonesia (ASBWI), Souraiya Farina membocorkan jika kompetisi Liga putri Indonesia rencananya baru akan digelar pada 2026.
Menurut Souraiya, pembentukan sebuah klub tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Harus ada landasan fundamental yang kuat.
"Klub itu harus punya struktur, harus punya badan hukum, harus punya kepelatihan yang mumpuni," ujarnya di acara diskusi PSSI Pers bertajuk "94 Tahun PSSI Mau Ke Mana?" di Jakarta pada Sabtu (11/5/2024).
"PSSI dan Pak Ketum PSSI sudah menyampaikan ke teman-teman seingat saya bahwa Liga 1 Putri itu akan ada di tahun 2026."
Meski kompetisi resmi baru dicanangkan 2026 mendatang, Souraiya menilai kompetisi kelompok usia yang telah digelar sejak tahun kemarin tetap berjalan.
"Kompetisi lainnya harus ada. Kompetisi U15 kita sudah adakan dari tahun kemarin. Kompetisi U15 dan U17 akan ada lagi tahun ini," lanjutnya.
"Jadi, ketika kita bicara timnas, bicara kompetisi, banyak aspek di dalamnya yang harus kita penuhi terlebih dulu," pungkasnya.
Sambil menunggu kabar kompetisi untuk sepakbola putri, pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochiziku mempersiapkan agenda khusus untuk anak asuhnya pasca terdepak dari Piala Asia U17.
Pasalnya teknik Timnas Indonesia Putri saat ini masih jauh dari kata baik.