Dia dipercaya untuk menjaga benteng pertahanan dari gempuran yang diberikan oleh Cremonese.
Tim Jay Idzes mencetak gol lebih dulu di menit ke-24 lewat sepakan dari Christian Gytkjaer.
Gol tercipta verkat Gianluca Busio memberikan umpan kepada Gytkjaer dan dapat di kontrol dengan baik.
Gytkjaer melepaskan tendangan keras dari tepi kotak penalti dan bola merobek jala Cremonese ke arah pojok kanan bawah.
Gol epik dari Gytkjaer menyalakan asa Venezia untuk melaju ke Serie A musim depan.
Babak kedua, duel kedua tim kian sengit namun Jay Idzes terus menjaga konsistensi bermain hingga akhir laga.
Sebelum pertandingan berakhir, pemain berusia 24 tahun itu diganjar kartu kuning oleh wasit menit ke-58.
Pasalnya, Jay Idzes dinilai menantang lawan setelah pemain Cremonese, Luca Ravanelli diganjar kartu kuning.
Idzes yang diberikan kartu kuning langsung menunjukkan gesture marah-marah kepada wasit.
Beruntung wasit tak mengeluarkan kartu kuning kedua atas sikap yang ditunjukkan oleh pemain kelahiran tahun 2000 tersebut.
Idzes Kembali fokus untuk menjaga pertahanan timnya demi tidak kebobolan dan menjaga keunggulan 1-0.
Menit (62') Venezia nyaris kebobolan lewat penalti, namun setelah wasit melakuakan riview dari VAR, penalti dibatalkan.
Sampai peluit Panjang dibunyikan, tak ada gol balasan dari Cremonese dan Jay Idzes cs berhak keluar sebagai pemenang dan lolos Serie A.
Sepanjang laga jika melihat statistik, Cremonese bermain sangat dominan khususnya dalam ball possession.