TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Thailand dan Vietnam dalam dua edisi terakhir kualifikasi Piala Dunia babak ketiga bisa menjadi cerminan bagi Indonesia, persaingan nyata wakil Asia Tenggara (ASEAN) menghadapi tim elit Asia yang berada dalam ranking 100 besar FIFA.
Thailand dan Vietnam hanya mampu menjadi juru kunci pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Tahun 2018 Piala Dunia Rusia, Thailand ketika itu cukup superior ketika menjalani babak kedua kualifikasi Piala Dunia.
Thailand menjuarai grup, unggul atas Irak (runner-up) dan Vietnam ketika Indonesia ketika itu menjalani masa penangguhan dari FIFA.
Tapi sayang, di babak ketiga, Thailand berjumpa dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, dan UEA.
Hasilnya, Thailand hanya menjadi bulan-bulanan bagi tim elit Asia di atas.
Tim asuhan Kiatisuk Senamuang itu hanya mampu mengumpulkan 2 poin dari 30 angka yang bisa diperoleh jika maksimal.
Baca juga: Media Korsel Soroti Dongeng Indah Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia yang Terus Berlanjut
Itu artinya, Thailand hanya mampu imbang dalam 2 pertandingan dan sisanya berakhir kekalahan. Dua hasil imbang itu didapat ketika menghadapi Australia dan UEA.
Total pada akhir klasemen, Thailand kebobolan 24 gol dan hanya mampu menghasilkan 6 gol.
Empat tahun berselang, Piala Dunia 2022 Qatar, Vietnam mampu melaju ke babak 3 kualifikasi. Keberhasilan Vietnam di bawah Park Hang-seo ketika itu termasuk dengan mengalahkan Timnas Indonesia.
Vietnam berada di bawah UEA dan hanya berjarak satu poin di klasemen akhir Grup F. Sedangkan Timnas Indonesia merana di dasar klasemen karena hanya mampu mengemas satu poin.
Di babak ketiga, Vietnam juga bertemu dengan lawan yang dihadapi Thailand, yakni Arab Saudi, Jepang, dan Australia.
Dua tim lainnya adalah Oman dan Tiongkok.
Hasilnya tidak jauh berbeda, tiga tim pertama mendominasi hingga lolos ke putaran final.
Tapi apa yang didapatkan Vietnam lebih baik dibandingkan Thailand karena berhasil mengumpulkan 4 poin, satu kali menang dan imbang.
Menariknya, hasil imbang itu diraih Vietnam ketika melakoni laga tandang menghadapi Jepang di Saisuta Stadium.
Bahkan Vietnam mampu membuat kejutan mencetak gol lebih dulu sebelum disamakan oleh Yoshida.
Kejutan Vietnam juga berlanjut ketika Piala Asia 2023 (Januari 2024) di Qatar, di mana anak asuh The Golden Star Warrior mencetak gol lebih dulu meskipun akhirnya harus menelan kekalahan ketika di bawah asuhan Troussier.
Pada akhirnya, dua hasil wakil Asia Tenggara di babak ketiga Piala Dunia tidak selalu menguntungkan.
Bahkan hanya menjadi bulan-bulanan. Vietnam ketika itu kebobolan sebanyak 19 gol. Tim paling banyak kebobolan dibandingkan 12 kontestan lainnya.
Hasil tersebut bisa menjadi pelajaran bagi Timnas Indonesia, meskipun perkembangan sepak bola Asia selalu bergerak dan tumbuh. Termasuk Timnas Indonesia.
Pelajaran berharga di Piala Asia 2023 melawan Jepang dan dibantai Australia adalah momen berharga.
Ditambah dengan skuad muda U23 Shin Tae-yong yang juga mendapat tempaan di Piala Asia U23.
Mereka seperti Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, Rafael Struick adalah sebagian pemain yang beruntung dari skuad Garuda mendapat kesempatan berharga itu karena saat ini mereka adalah pemain yang diandalkan Shin Tae-yong dalam skuad Garuda.
Pada babak ketiga nanti, Timnas Indonesia yang memiliki ranking FIFA terbawah kedua setelah Kuwait berada di Pot 6 atau sebagai tim non unggulan.
Pot 1 hingga 5 diurutkan berdasarkan ranking FIFA di mana masing-masing pot terisi 3 negara.
Dimulai dari pot utama alias pertama yang akan dihuni tiga negara Asia dengan peringkat FIFA terbaik pada edisi bulan ini.
Jepang (18), Iran (20) dan Korea Selatan (23) yang menjadi negara dengan peringkat FIFA tertinggi dipastikan masuk pot utama.
Satu dari tiga negara langganan Piala Dunia tersebut dipastikan akan menjadi lawan tanding Timnas Indonesia di fase grup.
Lalu, pot kedua akan ditempati oleh negara kuat dari Asia lainnya mulai Australia (24), Qatar (34) dan Arab Saudi (53).
Disusul Irak (58), Uzbekistan (64) dan Uni Emirat Arab (67) yang bakal meramaikan pot ketiga di drawing kualifikasi.
Pot keempat akan diisi oleh mayoritas negara yang berasal dari Timur Tengah yaitu Jordania (71), Oman (77) dan Bahrain (80).
China (88), Palestina (93) dan Kirgistan (100) menyusul di pot kelima lalu ada tiga negara sisa yang menempati pot terakhir.
Yakni mulai dari Korea Utara (118), Timnas Indonesia (134), dan Kuwait (139) yang menjadi tim terlemah di ronde ketiga.
Melihat fenomena ini, Shin Tae-yong berharap anak asuhnya tidak gentar menghadapi tim elit Asia pada masa mendatang.
Ini adalah fenomena yang baru dirasakan oleh Indonesia, tampil di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya.
"Tidak ada lawan yang mudah bagi kami. Apalai ranking kami berada di 134 FIFA. Sementara lawan-lawan yang dihadapi lebih baik daripada kami," ucap Shin Tae-yong usai melawan Filipina, dikutip dari BolaSport.
"Kami bisa bilang bahwa tim kita yang paling lemah dari negara-negara yang lolos ke ronde ketiga ini. Tapi saya akan berusaha mencapai mimpi saya. Kami tidak akan mudah menyerah," tegasnya.
Menarik dinantikan perjalanan Timnas Indonesia di babak ketiga yang akan dimulai pada September mendatang hingga Juni 2025.
Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam 5 pertandingan dan 5 pertandingan lagi dijalani sebagai laga tandang bagi skuad Garuda.
(Tribunnews.com/Sina)