News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

4 Alasan Pro-Kontra Transfer Fikayo Tomori ke Juventus: Milanisti Belum Lepas dari Trauma

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek AC Milan Inggris Fikayo Tomori merayakan setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Inter pada 7 November 2021 di stadion San Siro, di Milan.

TRIBUNNEWS.COM - Ada empat alasan mengapa penjualan Fikayo Tomori ke Juventus bisa membuat pendukung AC Milan, Milanisti berang.

AC Milan diketahui memasukkan beberapa nama pemain pinggirannya dalam list jual di bursa transfer musim dingin 2025.

Satu di antaranya ialah Fikayo Tomori. 

Meskipun Tomori masih menjadi bagian penting dalam skuad Liga Champions asuhan Paulo Fonseca, ia telah kehilangan tempatnya di Serie A.

Sejak kekalahan 2-1 melawan Fiorentina pada awal Oktober, Tomori belum lagi menjadi starter reguler di liga domestik.

Penyerang Salernitana asal Nigeria #22 Chukwubuikem Ikwuemesi (Kiri) berebut bola dengan bek AC Milan asal Inggris #23 Fikayo Tomori pada pertandingan sepak bola Serie A Italia US Salernitana vs AC Milan di Stadion Arechi di Salerno pada 23 Desember 2023. (CARLO HERMANN / AFP)

Saat ini duet Matteo Gabbia dan Malick Thiaw menjadi pilihan utama di bek tengah untuk pertandingan liga, dengan Tomori lebih sering berada di bangku cadangan. 

Dengan situasi ini, Tomori dianggap sebagai opsi cadangan 'mewah' yang tidak sepenuhnya dimanfaatkan, terutama setelah AC Milan juga mendatangkan Strahinja Pavlovic, yang kini menjadi bagian dari rotasi bek tengah.

Kabarnya, AC Milan bersedia melepas Fikyo Tomori di Januari mendatang.

Tak terkecuali ketika menguangkan eks pemain Chelsea itu ke Juventus, yang notabene-nya adalah rival Milan dalam perburuan Scudetto.

Dilansir laman Get Football News Italy dan SempreMilan, keputusan menjual Tomori memicu perdebatan sengit di antara pendukung Rossoneri, terutama mengingat dampaknya pada kekuatan tim dan persaingan langsung dengan Juventus di Serie A.

1. Trauma Penjualan Pierre Kalulu

Penjualan Pierre Kalulu ke Juventus pada musim panas lalu masih segar dalam ingatan para pendukung Milan.

Banyak yang merasa bahwa keputusan tersebut melemahkan tim, terutama karena Kalulu adalah pemain serba bisa yang mampu bermain di beberapa posisi di lini belakang.

Kini, hanya enam bulan setelah transfer tersebut, Milan dan Juventus bersaing ketat di papan atas Serie A, dengan Rossoneri hanya unggul lima poin dari Bianconeri, meskipun memiliki satu pertandingan lebih sedikit.

Menjual pemain tim utama lainnya ke rival langsung dianggap sebagai langkah yang berisiko dan dapat memberikan keuntungan besar bagi Juventus dalam persaingan menuju posisi Liga Champions.

Baca juga: Prediksi Skor AC Milan vs AS Roma di Liga Italia: Kans Fonseca Gores Luka kepada Sang Mantan

2. Kualitas dan Pengalaman Tomori

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini