Jude Bellingham si Pembeda pada Saat Inggris Taklukkan Serbia 1-0, Begini Statistik Bellingham
TRIBUNNEWS.COM- JUDE Bellingham menjadi pembeda saat Inggris Inggris memulai usaha mereka untuk meraih gelar Kejuaraan Eropa pertama dengan kemenangan tipis 1-0 atas tim kuat, Serbia.
Anak asuh Gareth Southgate ini akhirnya dapat menarik napas lega setelah membuka kampanye mereka dengan sebuah kemenangan clean sheet, khususnya setelah Denmark dan Slovenia bermain imbang 1-1 sebelumnya. Saat ini, Inggris berada di puncak klasemen Grup C, dan akan meladeni Denmark dalam laga berikutnya, Kamis (20/6.
Dalam laga di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen, Jerman, Senin (17/6) dini hari tersebut, Inggris sebenarnya lebih banyak tertekan.
Merujuk catatan Whoscored, Inggris kalah penguasaan bola pada periode waktu menit ke-15 sampai turun minum. Serbia punya 59 persen possession dan Inggris 41 persen.
Babak kedua juga dikendalikan oleh Serbia. Pasukan Dragan Stojkovic mampu melepas empat percobaan dengan satu ke gawang dan Inggris dua percobaan dengan semua mengarah ke target.
Untunglah mereka punya Jude Bellingham. Gelandang bintang Real Madrid ini memang telah digadang-gadang sebagai pemain yang dapat membawa Inggris keluar dari masa-masa kekecewaan. Dan dia memenuhi harapan tersebut, dengan mencetak gol melalui sundulan keras di menit ke-13.
Bellingham, yang menjadi pemain Eropa pertama yang tampil di tiga turnamen internasional sebelum berusia 21 tahun, terlihat tidak seperti pemain berusia 20 tahun dan membuat para penggemar Inggris senang, yang menyanyikan lagu "Hey Jude" dari The Beatles.
Setelah menjalani musim debut yang spektakuler bersama Real Madrid, Bellingham menjelajahi seluruh lapangan Arena AufSchalke. Dia melakukan tekel-tekel, dan aktif merebut bola. 56 sentuhannya di babak pertama merupakan yang tertinggi di antara para pemain Inggris, dan juga Serbia.
Bellingham menepis segala pujian yang datang kepadanya. "Jude Bellingham terdiri dari orang-orang yang luar biasa, sungguh," katanya memberikan kredit juga kepada rekan-rekannya.
"Bukan hanya saya yang muncul dan menikmatinya. Itu karena saya memiliki jaringan pendukung yang hebat. Keluarga saya, teman-teman saya, rekan-rekan setim saya. Bermain sepak bola adalah bagian yang paling mudah," katanya dikutip dari Reuters.
Pemain bertahan Marc Guehi, bersama John Stones di lini pertahanan, adalah nilai tambah lainnya. Dengan 11 caps sebelum pertandingan, ia terlihat tenang beroperasi sebagai bek tengah, posisi yang telah menyebabkan banyak kekhawatiran dengan absennya pemain veteran Harry Maguire karena cedera.
Pelatih Gareth Southgate sampai memeluk Guehi, dan memberikan ucapan selamat setelah peluit akhir pertandingan. Bek Crystal Palace ini kentara memainkan peran penting bagi Inggris untuk menyingkirkan Serbia.
Namun terdapat banyak kekhawatiran di babak kedua yang memunculkan kenangan akan kekecewaan Inggris sebelumnya - termasuk kekalahan adu penalti dari Italia di final Euro 2020, dan kekalahan di semi-final Piala Dunia 2018 oleh Kroasia.