Pada edisi Euro 2004 yang digelar di Portugal, Italia sendiri diketahui harus rela tersingkir di fase grup.
Meskipun demikian, Italia mampu memperbaiki catatannya itu dengan tampil apik di edisi-edisi berikutnya.
Bahkan pada edisi 2012, Italia sempat mampu mencapai final sebelum akhirnya dilahap Spanyol.
Dan pada edisi terakhir yang berlangsung di Inggris, Italia membuktikan diri tampil sebagai juaranya.
Namun, rentetan tren gemilang itu akhirnya sirna ketika Italia harus tersingkir di 16 besar Euro 2024.
Sekali lagi, untuk pertama kalinya bagi Italia gagal tampil di perempat final setelah mampu lolos babak tersebut dalam empat edisi terakhirnya.
Lalu, fakta pilu kedua yakni soal runtuhnya sejarah emas yang selama ini ditorehkan Italia di Euro.
Untuk pertama kalinya, Italia merasakan pahitnya dua kekalahan dalam satu edisi turnamen Euro.
Sebelumnya, Italia tidak pernah sekalipun menelan dua kekalahan di satu edisi Euro dalam sejarah.
Sekalipun baru memenangkan dua gelar, tapi Italia tidak pernah kalah lebih dari satu kali dalam sejarah Euro.
Hanya saja sejarah emas itu akhirnya ternodai setelah Italia kalah dua kali di Euro 2024.
Tepatnya kalah masing-masing melawan Spanyol dengan skor 1-0 di babak penyisihan, lalu bertemu Swiss di 16 besar.
Itulah catatan pilu yang harus dirasakan Italia yang dilatih Luciano Spalleti di babak 16 besar Euro 2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)