Faktanya, keempat tim tersebut layak dilabeli sebagai "Raja". Sebab sejak Euro digelar pertama kali tahun 1960, tim-tim itu sudah pernah menjadi juara.
Jerman misalnya. Der Panzer dua kali merajai gelaran Euro di edisi 1972 dan 1996.
Kemudian Spanyol mengukir sejarah gemilang ketika back to back juara Euro pada tahun 2008 dan 2012. Total, La Furia Roja tiga kali menjuarai event major empat tahunan ini, termasuk pada edisi 1964.
Sedangkan Prancis yang digawangi Kylian Mbappe, berupaya untuk mengakhiri penantian 24 tahun. Total timnas Prancis meraih dua gelar juara Euro (1984 dan 2000).
Sedangkan di bracket bawah terbilang cukup mudah, bagi dua tim unggulan seperti Belanda dan Inggris. Jika Inggris belum pernah menyabet titel juara Euro, beda cerita dengan Belanda yang memiliki satu trofi yang diraih tahun 1988.
Wajar jika Belanda dan Inggris sangat difavoritkan untuk bersua di babak Semifinal Euro 2024.
Akan tetapi jangan lupakan Rumania. Ianis Hagi dan kolega mencoba mengulang cerita indah 24 tahun silam.
Prestasi terbaik Rumania di ajang Euro terjadi di tahun 2000. Saat itu Rumania yang masih diperkuat pemain legendarisnya, Gheorghe Hagi, sukses menembus babak 8 besar.
Sayang di babak perempat final, Rumania harus terhenti karena takluk dari Italia 2-0. Prestasi kinclong inilah yang coba diulang oleh Radu Dragusin dan kolega.
Dan pada Euro 2024, Hagi masih memimpin Rumania. Bukan oleh Gheorghe Hagi, melainkan sang putra, Ianis Hagi.
(Tribunnews.com/Giri)