TRIBUNNEWS.COM - Pihak Como 1907 secara resmi mengeluarkan pernyataan penting menanggapi isu rasisme dalam laga ujicoba melawan Wolves.
Sebelumnya diketahui Como 1907 mengadakan laga ujicoba pramusim melawan tim asal Inggris, Wolves.
Laga ujicoba antara Como 1907 vs Wolves digelar secara tertutup di Marbella, Selasa (16/7/2024).
Dalam laga yang berakhir dengan skor satu gol tanpa balas untuk kemenangan Wolves tersebut. Terjadi sebuah insiden tak terduga.
Insiden yang berbau rasisme mewarnai jalannya laga ujicoba khususnya pada babak kedua.
Baca juga: Como 1907 Terancam Sanksi UEFA, Imbas Tindak Rasisme ke Rekan Setim Justin Hubner
Insiden dugaan rasisme terjadi saat Hwang Hee-chan menuduh salah seorang pemain Como melakukan pelecehan rasial.
Momen itu terjadi setelah wasit mengeluarkan kartu merah kepada Daniel Podence yang tak lain merupakan pemain Wolves.
Kartu merah diberikan kepada Daniel Podence sebagai konsekuensi sang pemain gagal mengontrol emosinya sendiri.
Pemain bernomor punggung 10 itu diduga memukul salah satu bek Como 1907 asal Italia, gegara ia mengira sang pemain mengeluarkan kata rasisme ke Hwang Hee-Chan.
Akibat dari momen tersebut, para pemain Wolves lainnya juga murka lalu tak segan mengajukan keluhan rasisme ke UEFA.
Namun laporan tersebut diyakini tidak akan ditindaklanjuti karena laga ujicoba kedua tim bukan pertandingan resmi UEFA.
Como 1907 sendiri merasa dirugikan dengan insiden tersebut dan menganggap Wolves hanya membesarkan masalah saja.
Tak pelak, Como 1907 pun menyampaikan rilis secara tegas menyikapi dugaan rasisme saat berujicoba dengan Wolves.
"Klub Como 1907 jelas tidak menoleransi tindakan rasisme dan mengutuk segala bentuknya dengan cara sekeras mungkin," bunyi pernyataan resmi tim tersebut.
"Kami telah berbicara kepada salah satu pemain kami yang dituduh melakukan rasisme,"
"Sang pemain memberi tahu kami komentar yang dia buat yaitu abaikan saja dia, dia pikir dia Jackie Chan,"
"Setelah berbicara panjang lebar setelahnya, kami yakin ini merujuk pada nama pemain tersebut,"
"Sejauh menyangkut klub kami, pemain kami nyatanya tidak mengatakan sesuatu yang sifatnya merendahkan,"
"Kami kecewa karena reaksi beberapa pemain Wokves membuat insiden ini menjadi tidak proporsional," tutupnya.
Sampai saat ini, belum ada win-win solution yang dicapai kedua pihak untuk menyelesaikan permasalahan dugaan rasisme ini.
Meski bukan laga resmi dan bersifat laga uji coba, namun dalam hal fair play di seluruh olahraga, khususnya sepak bola, seharusnya tidak ada kesempatan tindak rasis untuk dibiarkan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)