TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan bahwa larangan suporter tandang (away) di Liga 1 2024-2025 masih berlaku.
Dikatakan Erick Thohir, hal ini menjadi bagian dalam membantu tranformasi sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Hal ini disampaikan Erick Thohir dalam konferensi pers Liga 1, Selasa (6/8/2024) sore WIB.
Seperti diektahui, larangan suporter away mulai berlaku sejak awal musim lalu.
Transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan menjadi alasan utamanya.
Namun pada pelaksanaannya, banyak oknum suporter yang melanggar aturan ini.
Hasrat untuk mendukung tim kesayangannya di kandang lawan sulit dibendung.
Hal ini pun sempat membuat terjadi beberapa kerusuhan pada Liga 1 musim lalu.
Dan kejadian ini pun tak luput dari catatan Erick Thohir.
Maka dari itu, pria kelahiran Jakarta itu masih belum dapat mencabut regulasi larangan away di Liga 1 2024-2025.
"Saya sudah sering menjawab, sepak bola kita ke arah transformasi yang baik," buka Erick Thohir dalam konferensi pers, Selasa (6/8/2024).
"Tapi apa semua udah baik? tentu saja belum."
"Kita bisa lihat di akhir musim kemarin, ada ibu dan anak kaca mobilnya dipecahin, kereta api ditimpukin, tim yang hadir dicegat oleh oknum suporter di jalanan."
"Jadi belum ya (mencabut larangan away)," ungkap Erick Thohir.
Baca juga: Jadwal Lengkap Liga 1 Pekan Ini: Arema FC Langsung Gunakan Markas Baru?
Lebih lanjut, Erick Thohir pun kembali mengungkit soal Tragedi Kanjuruhan.
Erick meminta semua pihak agar bersyukur karena sepak bola Indonesia tidak dihukum oleh FIFA.
"Kita wajib bersyukur, Pak Jokowi membentuk tim untuk bernegosiasi dengan fifa setelah tragedi kanjuruhan untuk kita tidak dihukum," tegasnya.
Kemudian Erick pun juga mengaku telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak tegas oknum suporter yang melakukan kerusuhan.
Ia juga meminta masing-masing klub untuk menyelesaikan data base suporternya tahun ini, agar laga-laga yang berpotensi kerusuhan dapat diminimalisir.
"Ya karena itu, saya meminta Liga 1 dan klub, bagaimana database suporter harus selesai tahun ini," kata Erick Thohir.
"Dan saya juga bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkap oknum yang melakukan kerusuhan seperti tahun kemarin itu tetap dilakukan."
"Jadi jangan sampai suporter jadi korban. Suporter yang mau dateng jadi korban gara-gara oknum."
"Jangan juga klub jadi korban gara-gara oknum tersebut, membuat klub jadi kena denda, pengurangan poin, nggak boleh ada penonton. akhirnya klubnya dirugikan," bebernya.
Erick Thohir pun mengajak seluruh stakeholder sepak bola untuk berevaluasi, agar musim depan FIFA dapat memberi kelonggaaran atas peraturan ini.
"Nah kuncinya bagaimana transformasi FIFA harus dihormati," tegas Erick.
"FIFA memberikan jeda dua musim, kemarin musim pertama dan ini musim kedua data base oknum-oknum itu harus jadi satu, supaya nanti di musim berikutnya FIFA memberi kelonggaran kepada kita."
"Jadi ayo sama-sama introspeksi diri, dan mudah-mudahan para suporter bisa mensuport dari pada transformasi ini," tutupnya.
Adapun gelaran Liga 1 2024-2025 sendiri bakal dimulai akhir pekan ini.
Duel Persib Bandung vs PSBS Biak pada Jumat (9/8/2024) bakal menjadi partai pembuka.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)