Namun pasca-pertandingan, Theo Hernandez pun memberikan klarifikasi atas insiden itu.
"Soal insiden di cooling break? saya dan Rafa (Leao) tidak membutuhkannya," jawab Theo Hernandez, dikutip dari InsideMilan.
"Kami membutuhkan kemenangan, dan siap memberikan itu kepada tim."
Disinggung soal bentuk protes kepada Paulo Fonseca, saudara Lucas Hernandez itu menepis rumor yang beredar.
"Ini bukan masalah soal tim atau dengan pelatih, kami baik-baik saja dan bersatu untuk memenangkan laga," tegas mantan pemain Real Madrid.
Sekadar informasi, Paulo Fonseca membuat perubahan ekstrem di starting line-up saat menantang Lazio.
Posisi kiri permainan baik sektor winger dan wingbek, selama ini menjadi kekuasaan mutlak Rafael Leao maupun Theo Hernandez. Namun Fonseca dengan berani, mencadangkan keduanya.
Mantan juru taktik AS Roma ini memilih memainkan Christian Pulisic dan Filippo Terracciano di posisi tersebut.
Wajar jika kemudian memicu pergunjingan bahwa ada ketidakcocokan antara Leao dan Theo dengan Paulo Fonseca.
Terlepas dari itu, Milan memang menunjukkan start lambat di Serie A 2024/2025. Ketika tim-tim kompetitor seperti Inter Milan, Juventus, hingga Napoli memperlihatkan awalan yang baik, Milan justru terkesan alergi akan kemenangan.
(Tribunnews.com/Giri)