TRIBUNNEWS.COM - Satu dari dua negara jagoan Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menuai hasil mengejutkan. Yap, Korea Selatan, negara asal Shin Tae-yong memetik hasil kurang mengesankan.
Bermain di Seoul World Cup Stadium, Korea Selatan yang tergabung di grup B, bermain imbang 0-0 alias tanpa gol kontra Palestina, Kamis (5/9/2024) malam WIB.
Hasil ini merupakan kejutan, karena di atas kertas Son Heung-min dkk. lebih diunggulkan untuk meraih 3 poin.
Korea Selatan terjegal pada laga pertama babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Semakin nyeseknya, raihan tersebut diperoleh saat tim berjuluk Taeguk Warriors bermain di depan pendukungnya sendiri.
Tambahan satu poin menempatkan Korea Selatan di peringkat pertama pada tabel klasemen Grup B babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Lee Kang-in dan kolega mengemas satu poin, diikuti Palestina di peringkat kedua.
Akan tetapi posisi Korea Selatan jelas tak menguntungkan karena bisa tergeser dari posisi pertama.
Sebab tim penghuni grup B lain, seperti Irak, Yordania, Oman, dan Kuwait, baru melangsungkan pertandingan pada pukul 23.00 WIB.
Secara garis besar pertandingan, Korea Selatan bermain lebih dominan dari tim tamu. Data dari Sofascore menunjukkan, Korea Selatan menguasai jalannya pertandingan.
Terbukti mereka menguasai ball possession mencapai 76 persen berbanding 24 persen dari Palestina.
Pun dalam hal intensitas penyerangan, Korea Selatan melepaskan 15 percobaan, lima di antaranya on target. Adapun Palestina, membukukan 3 tembakan tepat sasaran dari 10 kali percobaan.
Baca juga: Australia Kalah dari Bahrain, Timnas Indonesia Tak Bisa Ambil Keuntungan Penuh
'Hanya' meraih satu angka dari tiga yang seharusnya, jelas menjadi catatan minor bagi timnas negara asa Shin Tae-yong.
Sekadar pengingat, STY pernah berharap di babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia bisa segrup dengan Korea Selatan.
Faktanya, STY sangat mendambakan Taeguk Warriors dan Skuad Garuda bisa melangkah sejauh mungkin, bahkan bergandengan tangan lolos ke Piala Dunia 2026.
Sedangkan dari kubu Palestina, mencuri poin dari tim yang memang secara kualitas jauh lebih unggul, merupakan capaian positif.
Terlebih jika harus melakukan head to head antar pemain, maka tim tamu kalah telak. Korea Selatan memiliki sejumlah pemain andalan, yang bahkan namanya sangat kesohor di benua Biru.
Sebut saja Son Heung-min, Kim Min-jae, Lee Kang-in dan Hwang Hee-chan, menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan armada tempur Taeguk Warriors.
Beda halnya dengan Palestina. Tidak berarti mengecilkan, tim berjuluk Singa Kanaan ini mengandalkan beberapa pemain yang akrab di kalangan pecinta Liga 1 Indonesia.
Sebagai contoh ialah Jonathan Cantillana. Dia mengawali laga Korea Selatan vs Palestina sebagai starter.
Cantillana cukup beken di persepakbolaan Indonesia karena sempat menjadi bagian dari PSS Sleman dan PSIS Semarang. Bahkan dia disebut sebagai satu di antara playmaker terbaik yang pernah bermain di Liga 1 kala itu.
Selain Cantillana, masih ada Mohammed Rashid. Gelandang box to box Palestina ini bermain sebagai pengganti di babak kedua menghadapi Palestina.
Berbeda dengan Cantillana, M Rashid masih mentas di Liga 1 musim ini dengan memperkuat Persebaya Surabaya. Selain Bajol Ijo, dia pernah menjadi bagian Persib Bandung (2022) dan Bali United di musim lalu.
Menarik untuk disaksikan sejauh mana Palestina membuat gebrakan. Dan bagaimana nasib Korea Selatan, yang juga menjadi jagoan Shin Tae-yong.
Sebab Korea Selatan memang mengalami penurunan performa sejak kursi pelatih masih dibesut Jurgen Klinsmann dan digantikan oleh Hong Myung-bo.
(Tribunnews.com/Giri)