Ditambah, Koeman memberikan kritikan langsung di depan media, hal itu berpotensi merusak hubungan kedua belah pihak.
Benar saja, Bergwijn akhirnya angkat bicara untuk menanggapi komentar pedas bernada sindiran yang disampaikan Koeman.
Bergwijn pun tidak habis pikir jika Koeman blak-blakan menjelekkan dirinya tanpa pernah mendengar cerita langsung darinya.
Kini, Bergwijn menegaskan dirinya tidak peduli lagi dengan pelatih bernama Koeman, sekalipun ia berstatus legenda Belanda.
Bergwijn memutuskan untuk tidak memenuhi panggilan Belanda dalam ajang apapun, selama De Oranye masih dilatih Koeman.
Kemarahan Bergwijn seakan sudah memuncak sehingga dirinya sudah muak dengan sosok bernama Koeman.
"Saya tidak ingin bermain lagi selama dilatih Koeman," kesal Bergwijn dilansir Telegraaf.
"Saya tidak akan bermain untuk seseorang yang telah menjelekkan saya seperti yang telah dilakukannya di depan media,"
"Jadi hubungan saya dengannya berakhir, dia bisa saja menelepon saya dan menderita cerita lain dari sisi saya,"
"Bagaimana dia bisa mengatakan hal buruk tentang saya seperti itu tanpa pernah berbicara kepada saya,?" herannya.
Apa yang disampaikan Bergwijn seakan menjadi pernyataan resmi darinya yang tidak akan lagi sudi memperkuat Belanda.
Terutama selama Belanda masih dilatih Koeman, maka Bergwijn tidak akan bakal memenuhi panggilan negaranya.
Perang antara Bergwijn vs Koeman pun seakan telah dimulai setelah kedua belah pihak saling memberi pernyataan.
Bergwijn sendiri diketahui memutuskan pindah dari Ajax yang berkompetisi di Liga Belanda untuk bergabung Al Ittihad.
Al Ittihad dikabarkan perlu mengeluarkan uang sebesar 20 juta euro untuk menebus pemain berusia 26 tahun itu dari Ajax.
Di Al Ittihad, Bergwijn akan menjadi rekan satu tim bagi Fabinho, Ngolo Kante, Danilo Pereira, Moussa Diaby dan Karim Benzema.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)