Tekanan besar itulah yang terkadang membuat pemain belakang gugup saat mengontrol bola.
Bisa saja ia malah melakukan kesalahan yang merugikan tim sendiri.
Selain itu, Timnas Indonesia juga bisa mengeksploitasi posisi yang ditempati oleh Alessandro Circati.
Graham Arnold, selaku pelatih Australia, melakukan perubahan posisi bermain bagi salah satu bek potensial yang dimiliki Australia, Alessandro Circati.
Alessandro Circati dimainkan sebagai starter saat Australia menghadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, 5 September 2024 lalu.
Pemain berusia 20 tahun tersebut dipasang sebagai bek kanan Australia.
Padahal, posisi asli Circati adalah seorang bek tengah.
Kemampuan Alessandro Circati sebagai bek tengah sudah teruji saat dirinya berseragam Parma di Serie A, Liga Italia.
Circati selalu tampil sebagai bek tengah saat Parma menjalani empat pertandingan (3 Serie A dan 1 Coppa Itali).
Performanya juga bisa dibilang stabil dan baik bagi Parma.
Namun penampilan memikat Circati di level klub tak membuat Graham Arnold mau mereplika hal yang sama.
Saat menjalani laga pertama melawan Bahrain lalu, Arnold memilih Harry Souttar dan Kye Rowles sebagai pasangan bek tengah.
Barangkali dengan perpindahan posisi bermain bagi Circati, Timnas Indonesia bisa mengambil keuntungan.
Para pemain Timnas Indonesia bisa lebih fokus mencecar sektor kanan pertahanan Socceroos yang dikawal Circati.