Jepang dengan cepat menunjukkan kedalaman kualitas yang mereka miliki dengan sembilan pencetak gol individu, dengan peluang mencetak gol bermunculan di seluruh lapangan dan bahkan dari bangku cadangan.
Tantangan terbesar mereka ada di depan mata yakni Arab Saudi dan Australia.
Namun di grup yang seharusnya menjadi 'grup neraka', Jepang sudah berada di jalur yang tepat untuk finis di posisi dua teratas dan mendapatkan tempat di Piala Dunia berikutnya.
Bagaimana dengan China?
Pernah dianggap sebagai salah satu tim terbaik di Asia, China telah jatuh cukup jauh dalam beberapa waktu terakhir tetapi posisi mereka saat ini bisa jadi merupakan posisi terendah sepanjang masa.
Mereka benar-benar kalah telak di tangan Jepang dan meski mereka menunjukkan perlawanan yang lebih kuat pada hari Selasa, tetap saja akan mengecewakan jika kalah dari Arab Saudi meski menikmati keunggulan jumlah pemain selama lebih dari 70 menit.
Ditarik keluar dalam kedua pertandingan, mantan pemain andalan Wu Lei tampak kehilangan performa dan terlalu sedikit kandidat untuk maju bahkan dengan pemain naturalisasi seperti Fernandinho dan Alan Carvalho di dalam jajaran pemain.
Rasanya tepat, dalam cara yang negatif, bahwa menjelang kekalahan hari Selasa atas Arab Saudi adalah pengumuman badan pengelola olahraga negara itu yang mengeluarkan larangan seumur hidup kepada 43 orang atas tuduhan pengaturan pertandingan dan korupsi, yang semakin menyoroti kekacauan yang saat ini melanda sepak bola Tiongkok.
Australia Sakit Kepala
Istirahat.
Itulah yang dibutuhkan Socceroos sebutan untuk Timnas Australia.
Istirahat dari sentimen yang tiba-tiba merosot menyusul kekalahan mereka dari Bahrain dalam pertandingan pembuka fase ketiga kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 2026.
Istirahat dari gemuruh yang memekakkan telinga dari 70.000 penggemar Indonesia yang memadati stadion Gelora Bung Karno.
Yang dalam pertandingan itu hasilnya seri Indonesia melawan Australia.
Dan istirahat dari firasat buruk dan rasa takut yang semakin dalam yang menyelimuti apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Kini, Socceroos mendapati diri mereka menghadapi tantangan yang sama yang mengarah ke titik pertemuan dalam babak kualifikasi baru, meskipun jaring pengaman Piala Dunia yang diikuti 48 tim kemungkinan akan membuat Football Australia khawatir, alih-alih panik.
Mungkin pertanyaan yang lebih besar adalah apakah mereka terkejut?