Sementara, pemain yang melakukan bogem mentah ke wasit juga harus keluar karena diganjar kartu merah, Sulteng bermain 8 orang saja.
Hadiah penalti pun juga tetap diberikan kepada Aceh, namun ternyata pemain tuan rumah gagal mengeksekusinya.
Puncak dari drama ini terjadi saat wasit pengganti yang memimpin laga memberi hadiah penalti ke Aceh pada detik-detik akhir laga.
Penalti diberikan oleh wasit setelah seorang pemain belakang Sulteng melakukan handsball.
Kesempatan penalti kedua pada menit krusial pun akhirnya tak disia-siakan Aceh untuk menyamakan skor menjadi 1-1.
Skor imbang 1-1 pun memaksa laga perempat final antara Aceh vs Sulteng dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Hanya saja, tim Sulteng menolak melanjutkan laga karena merasa dizolimi oleh kepemimpinan wasit dalam laga ini.
Keputusan Sulteng tidak melanjutkan laga membuat Aceh dinyatakan sebagai pemenang karena lawannya Walkout (WO).
Kini, hasil laga Aceh vs Sulteng pun tengah berada dalam sorotan tajam dari berbagai pihak terutama yang berkepentingan.
Respons Erick Thohir, Bakal Jatuhkan Vonis Berat
Setelah mengetahui drama menegangkan yang mewarnai laga sepak bola PON XXI, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI langsung bereaksi.
Erick Thohir menganggap tindakan yang terjadi di laga Aceh vs Sulteng dalam ajang PON sangatlah memalukan.
"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat. Tidak ada toleransi!" tegas Erick dikutip akun @pengamatsepakbola.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu juga akan melakukan tindakan investigasi mendalam mengusut dugaan kecurangan dalam laga tersebut.
Mulai dari kepemimpinan wasit sebagai pengadil lapangan hingga aksi bogem yang dilakukan pemain Sulteng.
Sanksi berat pun sudah menanti pihak-pihak yang dianggap menodai marwah sepak bola Indonesia di PON XXI tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)