Alasan pengurangan poin itu karena imbas dari kasus match fixing atau pengaturan skor di final Liga 2 2018.
Tak hanya itu, PSS Sleman juga didenda 150 juta oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.
Dalam penjelasannya, PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengungkapkan jika hal tersebut diputuskan usai sidang yang dilaksanakan Komite Disiplin (Komdis) PSSI, dengan nomor: 001/SK/KD-PSSl/VIII/2024.
Baca juga: Hasil Liga 1, PSS Sleman Lipat Arema FC 3-1, Striker Timnas Cetak Brace, Singo Edan Papan Tengah
Sebelumnya, Komdis PSSI sudah melaksanakan sidang pelanggaran disiplin atas kasus yang terjadi di PSS Sleman pada 6 November 2018.
“Bahwa putusan Pengadilan Negeri Sleman tertanggal 25 April 2024, tentang tindak pidana suap kepada perangkat pertandingan yang bertugas pada pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura FC pada tanggal 06 November 2018,” bunyi yang tertera dalam salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI.
“Merujuk kepada Pasal 64 ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSS Sleman diberikan sanksi pengurangan point 3 (tiga) dan denda Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) berlaku pada kompetisi BRI Liga 1 yang diselenggarakan pada periode 2024-2025,” lanjut penjelasan Keputusan Komite Disiplin PSSI.
Kasus PSS Sleman ini sempat ramai pada Oktober 2023 karena Satgas Anti Mafia Bola Polri sempat membeberkan beberapa barang bukti.
Polri pun sudah menetapkan delapan tersangka dalam dugaan kasus match fixing Liga 2 antara PSS Sleman melawan Madura FC.
Empat orang wasit berinisial K, RP, AS, dan M, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Lalu satu asisten manajer klub berinisial DRN, satu orang Liaison Officer Wasit berinisial KM, satu orang pelobi berinisial VW, seorang kurir berstatus DPO berinisial GAS.
Nah, itulah penjelasan mengapa poin PSS Sleman tak bertambah meski menang telak 3-1 atas Arema FC di Liga 1 2024/2025.
(Tribunnews.com/Ali,Alfarizy AF)