"Dari klarifikasi yang kami dengarkan, memang ada kekecewaan (suporter) dari pertandingan melawan Port," ujar Ferry Paulus, dalam konferensi pers usai pertemuan dengan manajemen Persib.
"Tapi, kami tidak punya kewenangan untuk mengatakan apakah ada intimidasi atau kekerasan. Itu ranahnya Komisi Disiplin PSSI untuk mengklarifikasi dan melakukan pendalaman," sambungnya.
Kronologi Kerusuhan
Kerusuhan itu terjadi setelah Persib Bandung berhasil mengalahkan rival abadinya, Persija dengan skor 2-0.
Setelah wasit Muhammad Nazim meniup peluit panjang berbunyi, sejumlah oknum suporter turun dari tribun dan memasuki lapangan.
Mereka terlihat mengejar beberapa steward yang berjaga di area lapangan.
Menurut kabar yang beredar, tindakan itu diduga merupakan aksi balas dendam atas apa yang terjadi selepas Persib menjamu Port.
Di jagat media sosial, beredar sebuah percakapan dari bobotoh yang mengalami penganiayaan dari pemain dan ofisial Persib di ruang ganti.
Dalam insiden tersebut, steward berperan dengan membawa suporter yang menjadi korban itu ke ruang ganti.
Tidak hanya itu, dikabarkan juga ada beberapa steward yang juga diduga melakukan pelecehan verbal kepada suporter wanita.