TRIBUNNEWS.COM - Liga Italia Serie A di musim ini menunjukkan persaingan yang ketata dengan beberapa tim elit kembali ke papan atas.
Saat ini Napoli memimpin klasemen Liga Italia untuk sementara dengan koleksi 13 poin, unggul satu poin dari Juventus yang menempati runner up.
Di bawahnya ada Duo Milan serta Torino yang memiliki 11 poin berkat tiga kemenenangan dan dua kali imbang dari enam laga.
Memasuki giornata ketujuh pekan ini, pertandingan yang dimainkan Napoli akan menjadi pekan laga pembuka, yakni melawan Como 1907.
Seperti sudah lazim setiap sebelum pertandingan, para pelatih biasanya berbicara kepada media di sesi konferensi pers.
Ini pula yang dilakukan pelatih Napoli Antonio Conte. Mantan pelatih Juventus itu mendapat pertanyaan tentang tekanan yang dirasakan pemainnya saat menjadi tim pertama yang bermain di akhir pekan.
Namun, jawaban yang diberikan Conte seakan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan tersebut dan terdengar seperti suatu pesan kepada lawan-lawannya.
Baca juga: Napoli Kembali ke Puncak Klasemen Serie A, Conte Kirim Peringatan untuk Fans: Jangan Senang Dulu
"Ada yang ingin menekan kami, mungkin untuk menutupi tim mereka," kata pelatih berusia 55 tahun itu, dikutip dari Football Italia.
Pelatih Juventus Thiago Motta dan direkturnya, Giuntoli baru-baru ini mengklaim bahwa Napoli adalah tim yang termasuk diantara favorit untuk meraih scudetto.
Motta mengatakannya setidaknya dua kali sejak awal musim, terakhir kali sebelum pertemuan Serie A dengan Napoli pada bulan September di mana ia mengklaim bahwa tim Conte 'dibangun' untuk memenangkan Scudetto.
"Napoli adalah tim yang sangat kuat. Ada perubahan, tapi mereka melakukannya untuk mengincar Scudetto. Itu normal," kata Motta dua pekan lalu.
Conte tidak membalas saat itu, menunjukkan rasa hormatnya kepada Motta, salah satu mantan pemain yang pernah dilatih saat menangani Timnas Italia.
Direktur Si Nyonya Tua Giuntoli pun menyebut Napoli (dan Inter ) difavoritkan meraih Scudetto pekan lalu.
"Ini masih awal, tapi Inter dan Napoli adalah favorit. Sejarah mengatakan demikian," kata Giuntoli.