Hanya saja, musim ini tim berjuluk The Eagles tersebut tampak seperti sulit untuk mengepakkan sayap. Perjalanan akhir pekan lalu ke klub yang sama-sama belum pernah menang, Everton, tampaknya menjadi peluang utama bagi Palace untuk akhirnya bisa meraih tiga poin.
Gol pembuka Marc Guehi pada menit ke-10 membawa pasukan Glasner menuju tujuan itu. Sialnya, Dwight McN membalikkan keadaan dengan dua gol cepat di babak kedua untuk membawa keunggulan Everton 2-1.
Meskipun Palace berada di posisi yang rendah di klasemen Liga Primer - Eagles berada di posisi ke-18, di bawah Leicester City dalam hal jumlah gol yang dicetak - pekerjaan Glasner diyakini tidak akan terancam.
Ini berkah dari kiprah gemilangnya musim lalu, dan juga kemenangan di Piala Liga Inggris atas Norwich City, dan Queens Park Rangers yang mengantar si elang ke babak empat EFP Cup.
Namun, sejarah buruk tengah mengintai Palace saat ini. Mereka sebelumnya pernah mengalami empat musim dengan tanpa kemenangan dalam tujuh laga pertama. Tiga musim di antaranya berakhir dengan degradasi, yang terakhir di tahun 2004-05.
Jika terdapat sedikit semangat bagi para pendukung Selhurst Park, tidak diragukan lagi itu adalah kemenangan mengejutkan 1-0 di Anfield pada pertandingan Liga Primer bulan April.
Masalahnya, mereka justru tak pernah mengalahkan Liverpool di Selhurts Park hampir dalam satu dekade. Terakhir kali Palace menang kandang atas Liverpool terjadi dalam pertandingan divisi utama 3-1 di bulan November 2014.
Situasi semakin sulit bagi tuan rumah setelah sejumlah pemain pilarnya cedera. Chadi Riad (lutut), Christopher Richards (paha) dan Cheick Doucoure (jari kaki) semuanya harus dirawat di rumah sakit.
Di kubu Liverpool, hal-hal baik seperti terus berdatangan. Darwin Nunez sembuh dari sakit dengan waktu relatif cepat, dan akan kembali memimpin lini depan. Demikian juga Diogo Jota, dan Andy Roberts juga telah pulih, dan siap untuk merumput lagi.
Senang Jadi Terbaik
RYAN Gravenberch menerima penghargaan Standard Chartered Men's Player of the Month dari Liverpool untuk bulan September.
Gelandang asal Belanda ini dipilih oleh para suporter sebagai pemain terbaik tim selama satu bulan di mana tim asuhan Arne Slot memenangkan lima dari enam pertandingan di semua kompetisi.
Gravenberch tampil sebagai starter dalam lima pertandingan tersebut dan memberikan serangkaian penampilan luar biasa di lini tengah saat the Reds mencapai puncak klasemen Premier League dan juga meraih kemenangan di Liga Champions dan Carabao Cup.
“Jelas kami memiliki tim yang sangat bagus, pemain yang sangat bagus. Luis [Diaz] mencetak empat gol di bulan September, jadi saya pikir sulit untuk memilih antara saya dan dia, tetapi saya ingin berterima kasih kepada para penggemar karena mereka memilih saya,” kata Gravenberch.
(Tribunnews/den)