Jadi Tim Terus-terusaan Kalah, Pelatih China akan Dipecat Jika Kalah Lagi Melawan Indonesia
TRIBUNNEWS.COM- Laga China melawan Indonesia akan menjadi momen penghakiman bagi pelatih China, Branko Ivanković.
Tidak ada jalan keluar untuk mempertahankan posisi pelatih Branko Ivanković mereka tidak punya pilihan lain selain menang atau imbang melawan Indonesia.
Branko Ivanković bisa saja dipecat jika kalah.
Pada tanggal 15 Oktober waktu Beijing, babak keempat kualifikasi Piala Dunia 18 besar Asia akan menentukan.
Tim sepak bola putra China akan kembali ke kandang untuk menghadapi tim sepak bola putra Indonesia.
Laga ini akan menjadi laga terpenting bagi timnas, bukan hanya karena tim Indonesia yang menjadi pesaing China di kualifikasi, tapi juga karena timnas yang sudah tiga kali kalah berturut-turut.
Tentu saja hal ini tidak mudah bagi timnas saat ini, jika kalah dampaknya bisa sangat besar.
Timnas Indonesia, sebagai tim dengan klasifikasi terbawah di Grup C, kekuatan yang ditunjukkan tim Indonesia di tiga babak pertama kurang sesuai dengan klasifikasinya. Hal ini disebabkan banyaknya penambahan pemain naturalisasi.
Di laga putaran pertama, Indonesia bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi.
Sebaliknya, dalam kurun waktu tertentu, tim Indonesia memiliki keunggulan yang luar biasa pandangan dunia terhadap tim sepak bola putra Indonesia.
Di putaran kedua, Indonesia kembali bermain imbang dengan tim Australia di kandang sendiri.
Di laga putaran ketiga yang baru saja berakhir, Indonesia mendapat hasil imbang yang kontroversial dan bermain imbang dengan Bahrain 2-2.
Jika bukan karena keputusan wasit kontroversial, Indonesia pasti meraih kemenangan pertama mereka di babak ini.
Indonesia Tetap tak terkalahkan dalam tiga pertandingan.
Meski berada di peringkat kedua terakhir grup, namun hanya tertinggal 1 poin dari tim di depannya.
Kecuali tim Jepang, tim yang tampaknya akan segera memastikan diri lolos putaran final Piala Dunia AS 2026.
Hasil tersebut pun memberikan kepercayaan penuh bagi tim Indonesia. Usai sempat imbang di laga terakhir.
Jay Idzes mengatakan "Hasil imbang melawan Bahrain terasa seperti kekalahan, tapi tidak ada gunanya mengeluh tentang apa yang terjadi di masa lalu. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah belajar dari masa lalu dan melangkah maju" kata Jay Idzes.
Ya, tim Indonesia yang sempat dianggap terlemah di grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.
Sebelum babak ini dimulai banyak orang tidak percaya dengan kekuatan timnas Indonesia.
Nyatanya, Indonesia membuktikan kekuatannya, bahkan Garuda merasa imbang melawan Bahrain seperti kekalahan.
Keputusan wasit yang kontroversial ini bakal menyulut hasrat mereka untuk menang di laga tandang di Qingdao.
Setelah pengumuman roster kualifikasi Piala Dunia pada bulan Oktober, jumlah pemain naturalisasi di tim Indonesia mencapai 13 pemain.
Dua pemain naturalisasi baru, Hilgers dan Reinders, sama-sama terpilih Sekarang dimungkinkan untuk menurunkan susunan pemain yang sepenuhnya dinaturalisasi untuk bermain melawan China.
Sebenarnya rencana naturalisasi tim Indonesia baru diluncurkan secara resmi pada tahun lalu, namun progresnya berjalan pesat.
SUMBER: SOHU