TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong perlu belajar dari filosofi seorang Hajime Moriyasu yang hingga detik ini sukses membawa Jepang memuncaki Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Round 3.
Filosofi dimaksud berupa pemahaman kebutuhan rotasi, di mana Shin Tae-yong melakukan kesalahan besar yang berimbas kekalahan pertama Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hajime Moriyasu menyebut, dirinya tidak bisa sembarangan melakukan rotasi dalam situasi belum belum pasti dalam sebuah pertandingan.
Di mata juru taktik timnas Jepang ini, rotasi tidak memberikannya jaminan atau setidaknya menambah presentase akan sebuah kemenangan.
Bagi Hajime Moriyasu, paten starting line-up menjadi begitu sakral dalam sebuah tim demi meraih kemenangan.
"Agar tidak melakukan kesalahan dalam pertandingan, kami selalu melakukan pengecekan seperti apa tingkat krusial untuk rotasi pemain. Kami berkaca dari laga-laga sebelumnya," terang Hajime Moriyasu, dikutip dari laman Nikkan Sports.
"Tidak, saya bertanggung jawab penuh sebagai pelatih, dan tidak bisa sembarang melakukan eksperimen yang belum tentu hasilnya."
Jepang begitu dominan pada Babak Ketiga di Grup C. Dari empat laga, tiga berbuah kemenangan, dan satu hasil imbang.
Raihan satu poin dihasilkan Jepang saat menantang Australia di mana skor akhir terhias 1-1 pada matchday keempat, Selasa (15/10/2024) sore WIB
Hajime Moriyasu pada laga ini diketahui melakukan satu pergantian di starting line-up dengan menurunkan Ao Tanaka. Dia dimainkan sejak awal karena Moriyasu tidak bisa memaksakan Wataru Endo karena cedera.
"Apakah jika saya melakukan sebuah rotasi besar-besaran, akan memberikan sebuah kemenangan, atau setidaknya presentase yang lebih tinggi?. Saya hanya bisa melakukan jika semuanya pasti, atau dalam case tertentu," sambung juru taktik berusia 56 tahun.
Baca juga: Senggol Raja Terakhir, Shin Tae-yong Ubah Kekalahan Jadi Modal Timnas Indonesia Tantang Jepang
Apa yang disampaikan oleh Hajime Moriyasu perlu diketahui oleh Shin Tae-yong.
STY secara berani melakukan eksperimen, di antaranya memainkan Asnawi Mangkualam-Witan Sulaeman sejak menit awal, dan menaruh Thom Haye di bench cadangan saat hadapi China.
Hasilnya, Timnas Indonesia takluk 2-1 atas China di Qingdao Youth Football Stadium.