TRIBUNNEWS.COM - Calon pemain naturalisasi Indonesia, Kevin Diks, menyelamatkan timnya FC Copenhagen dari kekalahan pada matchday kedua Liga Konferensi Eropa, Jumat (25/10/2024).
FC Copenhagen meraih hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Real Betis di Estadio Benito Villamarín di Sevilla, Spanyol.
Tuan rumah lebih dulu unggul setelah gol jarak jauh yang epic dari Ezzalzouli di awal pertandingan, tepatnya menit ke-8'.
Pemain asal Maroko itu memanfaatkan ruang tembak yang tercipta dan melepas tendangan dari luar kotak penalti yang tidak mampu dibendung kiper Nathan Trott.
Sempat tertekan, FC Copenhagen berusaha merespons dengan cepat. Mohamed Elyounoussi nyaris mencetak gol, tetapi upayanya hanya menghasilkan sepak pojok. Dari situasi tersebut, Gabriel melepaskan tandukan keras, tetapi bola melambung di atas mistar.
Beberapa menit kemudian, penyerang Betis, Cedric Bakambu, mencoba peruntungannya dengan tembakan ke sisi jaring gawang. Setelah itu, pertandingan berjalan lebih seimbang, dengan kedua tim kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Di babak kedua, FC Copenhagen berusaha meningkatkan intensitas permainan. Pada menit ke-55, Gabriel mengirim umpan panjang ke arah Magnus Mattsson, yang terjatuh di dalam kotak penalti setelah dilanggar oleh bek Betis.
Baca juga: Shin Tae-yong: Jujur, Saya Tak Tahu Kevin Diks Bisa Bela Timnas Indonesia atau Belum di November
Meski mendapat protes keras dari para pemain Copenhagen, wasit tidak memberikan penalti, dan VAR pun tidak turun tangan.
Nathan Trott menjadi pahlawan dengan penyelamatan gemilang 20 menit sebelum laga berakhir.
Ia menggagalkan tembakan jarak dekat dari Pablo Fornals. Kiper asal Inggris itu berhasil menepis bola dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Tak lama kemudian, Kevin Diks maju membantu serangan dan melakukan umpan satu-dua dengan Andreas Cornelius.
Saat Diks hendak menyentuh bola di kotak penalti, ia dijatuhkan oleh Hector Bellerin, dan kali ini wasit menunjuk titik putih.
Diks maju sebagai eksekutor dan ia sukses menyarangkan bola ke gawang Real Betis. Itu menjadi penalti kesepuluh kali Diks yang secara beruntun tanpa gagal.
Tembakannya meluncur sempurna ke sisi kanan atas gawang, sementara kiper Betis, Adrian, bergerak ke arah yang salah.