Berkat kemenangan ganda tersebut, skuad Garuda Muda kini menyamai perolehan poin Australia sebagai pemuncak.
Terlepas dari jumlah poin sama yang dimiliki Timnas Indonesia dengan Australia, Garuda Muda harus rela berada di posisi kedua.
Hal itu tak terlepas dari kalahnya Timnas Indonesia dalam urusan selisih gol atau agresifitas gol dengan Australia.
Situasi itulah yang membuat Timnas Indonesia rawan terpeleset yang berujung dengan kegagalan lolos ke Piala Asia U17.
Seandainya Timnas Indonesia sampai kalah melawan Australia pada laga terakhir, maka harapan Garuda untuk lolos hanya lewat jalur peringkat kedua terbaik.
Situasi semakin menegangkan karena nasib Timnas Indonesia harus bergantung dengan hasil negara lain di grup yang berbeda.
Jikalau jumlah poin yang dikoleksi Timnas Indonesia tidak membuat Garuda berada di posisi lima besar peringkat runner-up terbaik, maka pasukan Nova Arianto gagal ke Piala Asia U17 2025.
Faktor selisih gol juga akan memegang peran penting dalam perburuan tiket lolos lewat jalur peringkat kedua terbaik yang hanya menyediakan lima tiket saja.
Maka dari itu, potensi Timnas Indonesia untuk masuk list dalam daftar negara yang tidak lolos cukup ada, tapi tentu tidak kita harapkan nantinya.
Situasi lebih menarik tersaji di Grup A, dimana Yordania menjadi negara yang paling awal angkat koper setelah tidak mampu meraih satu poin pun.
Yordania tercatat sudah kalah tiga kali beruntun melawan Suriah (1-3), Hong Kong (2-1) dan Korea Utara (0-3) dalam tiga laga pembuka Grup A.
Tiga kekalahan beruntun itu secara tidak langsung membuat nasib Yordania tidak bisa diselamatkan lagi dan harus menjadi juru kunci klasemen.
Yordania pun harus mengubur impiannya untuk bisa tampil di Piala Asia U17 2025 akibat performa buruknya tersebut.
Meskipun bisa menang melawan Iran pada laga terakhir, kemenangan itu sudah mustahil untuk membawa Yordania lolos ke putaran final, sekalipun lewat jalur peringkat kedua terbaik.