News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Kenan Yildiz Merasakan Laga Derby Italia Paling Dramatis, Inter Milan Imbang 4-4 Lawan Juventus

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenan YILDIZ dari Juventus merayakan golnya bersama Pierre KALULU dari Juventus dan Francisco CONCEICAO dari Juventus selama pertandingan sepak bola Serie A kejuaraan Italia antara FC Internazionale dan Juventus FC pada 27 Oktober 2024 di stadion Giuseppe-Meazza (stadion San Siro) di Milan, Italia - Foto Matthieu Mirville (F Bertani) / DPPI

La Beneamata nyaris mengunci kemenangan melalui sejumlah peluang yang didapat Federico Dimarco, Nicolo Barella dan Lautaro Martinez. Sayang, peluang itu terbuang karena penyelesaian yang teburu-buru.

Juventus malah berbalik mengejar untuk menyamakan kedudukan di 20 menit waktu tersisa lewat dua gol dari Yildiz. Dua gol tersebut merupakan gol perdananya di musim ini.

Setelah wawancara pasca-pertandingan , pelatih Juventus Thiago Motta menjelaskan mengapa Weah bermain lebih dulu daripada Yildiz.

"Saya memutuskan bahwa Weah bisa memberikan sesuatu yang penting dalam transisi," kata Motta dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Football Italia.

"Sementara Kenan bisa membantu tim di babak kedua sebagai sayap atau sebagai gelandang serang atau penyerang. Dan strategi itu ternyata berhasil," ujarnya.

Penampilan buruk Bek Inter, Yann Bisseck yang menggantikan Benjamin Pavard membantu kebangkitan Juve yang menakjubkan.

“Kami memiliki sikap dan semangat yang tepat, dan pada akhirnya kami bahkan mencoba untuk meraih kemenangan,” kata Motta. 

“Kami perlu melihat mengapa terkadang kami bermain dengan brilian dan di momen lain kami tampak didominasi oleh lawan.”

Di kubu Inter, pelatih Simone Inzaghi meratapi kegagalan timnya dalam memanfaatkan peluang.

“Kami pantas mencetak tujuh atau delapan gol melawan tim yang hanya kebobolan satu gol dalam delapan pertandingan,” ujar Inzaghi.

“Anda tidak boleh kebobolan empat gol dari empat tembakan tepat sasaran... Itu akan menjadi pelajaran mahal bagi kami,” katanya.

"Saya harus menganalisis beberapa kesalahan yang berulang. Kami semua harus berbuat lebih banyak; membicarakan satu pemain saja tidak ada gunanya. Sebagai seorang pelatih, saya harus bisa memahaminya," katanya. 

“Tentunya, para penggemar netral menikmati pertandingan ini. Saya sulit menerima hasil imbang, namun saya harus menerimanya. Anda bisa saja kebobolan empat tembakan saat melawan Juventus, namun tidak dengan empat gol. Kami juga mencetak empat gol namun dengan 15 tembakan,” ujar Inzaghi.

Pertandingan Serie A berikutnya bagi Inter adalah melawan Empoli (31/10). Sang juara bertahan Serie A duduk di peringkat dua klasemen Serie A, empat poin di bawah pemuncak klasemen Napoli.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini