Sebelumnya, mantan gelandang tengah - yang gantung sepatu pada tahun 2016 -, bergabung dengan Sporting Lisbon pada tahun 2020, setelah tampil mengesankan selama bertugas di Braga.
Situasi saat itu, Sporting agak tersisihkan dalam perebutan gelar - dengan Benfica dan Porto secara teratur bertarung untuk memperebutkan posisi teratas.
Hanya butuh satu tahun bagi Amorim untuk mengubahnya. Pada musim 2020-21, ia membantu memberikan gelar liga pertama bagi Sporting dalam 19 tahun terakhir -dengan hanya kalah dalam satu pertandingan.
Musim berikutnya, mereka finis sebagai runner-up di bawah Porto sebelum meraih posisi keempat di liga pada musim ketiganya, yang membuat Amorim kecewa.
Dia tadinya ingin pergi, tapi berhasil dicegah manajeman. Setelah melakukan pembenahan di sana-sini, pada tahun berikutnya, Sporting sekali lagi memenangkan liga.
Salah satu kunci sukses Amorim adalah keteguhannya dengan formasi 3-4-3, yang terkadang divariasikan menjadi 3-4-2-1. Formasi andalan itu dibangun atas penguasaan bola tinggi, pendekatan serangan yang fleksibel, dan pondasi pertahanan yang kuat.
Fokus dari filosofinya adalah menguasai bola di sepertiga lapangan tengah, dengan para bek sayap beroperasi memaksimalkan lebar lapangan.
Pendekatan seperti itu membuat Sporting jadi tim dengan statistik serangan terbaik di Liga Primeira Portugal (Penciptaan peluang, 95 dari 99), dan pertahanan terbaik (Pencegahan peluang, 97 dari 99).
Sistem taktis, dan pendekatan sang pelatih dinilai cocok dengan Manchester United. Dari sudut pandang pertahanan, tim Setan Merah dapat bermain dengan lebih solid. Lini belakang yang terdiri dari Lisandro Martinez, Matthijs de Ligt, dan Leny Yoro terdengar menarik.
Kedatangan Amorim juga pasti akan disambut suka cita oleh rekrutan musim panas United, Manuel Ugarte, yang memainkan sepak bola terbaiknya di bawah asuhan Amorim di Sporting.
Dan, untuk menyenangkan para pendukung Setan Merah, Amorim memiliki rekam jejak fantastis dalam pembinaan para bintang muda. Ini jadi hal penting mengingat banyaknya pemain berbakat yang dimiliki United, seperti Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho.
Saat di Sporting, Amorim berperan dalam membesarkan Nuno Mendes, Gonçalo Inacio, Pedro Porro, Matheus Nunes, Marcus Edwards, dan Geovany Quenda.
Nama terakhir, Quenda bisa jadi akan dibawa ke Old Trafford. Pun demikian striker andalannya, Viktor Gyokeres.
Pemain berusia 26 tahun ini telah mencetak 12 gol dalam 9 penampilan liga untuk Sporting musim ini dan diakui sebagai salah satu penyerang paling produktif di Eropa.
Direct Points
- Amorim selangkah lagi pelatih Man United
- Bakal usung formasi tiga bek
- Kemungkinan boyong para pemain andalan di Sporting
Filosofi Amorim