Sementara untuk Como, mereka kekalahan ini membuatnya menambah rekor minor dalam empat laga terakhir, di mana mereka telah kalah 3 kali dan imbang sekali.
Como saat ini menduduki peringkat 15 dengan mengoleksi 9 poin, berselisih satu angka dari Venezia yang berada di zona merah atau posisi 18.
Setelah laga usai, Cesc Fabregas tak malu-malu menyebut beberapa pemainnya yang menjadi biang kerok kekalahan ini.
Menurutnya, kiper berdarah Indonesia, Emil Audero, menjadi salah satu penyebabnya.
"Hasil ini adalah kekalahan yang besar," kata Fabregas seperti dikutip dari Calciomercato.
"Di babak pertama kami tidak cukup menekan Lazio. Mereka memainkan banyak kualitas dan kami kekurangan hal itu."
"Kami juga membuat banyak kesalahan di lini belakang," ucap pelatih Como itu.
"Saya sedikit kecewa dengan kurangnya determinasi pemain dalam duel. Dengan segala respek, Dossena tidak boleh kalah melawan Castellanos."
"Juga gol ketiga, bola itu seharusnya diamankan penjaga gawang (Emil Audero)," jelasnya.
Khusus untuk Emil Audero, selain gol ketiga Lazio, Fabregas juga menyalahkan kiper kelahiran Mataram itu karena terlambat mengantisipasi tendangan Pedro.
"Castellanos membuat perbedaan lewat kemenangan duelnya dengan Dossena," tambah Fabregas.
"Begitu pula kegagalan Audero dalam membaca tembakan Pedro," imbuhnya.
Lebih lanjut Fabregas akan mencoba bangkit pada laga selanjutnya.
Selanjutnya Como akan menyambangi markas Genoa pada Jumat (8/11/2024).
"Apakah saya takut bahwa posisi klasemen ini akan menghancurkan kepercayaan diri tim?," kata Fabregas.
"Ini pekerjaan saya. Saya dibayar untuk memastikan bahwa hal itu tidak terjadi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ali)