Bagi Ancelotti, timnya selama ini menutupi kelemahan lini pertahanan dengan kemampuan menyerang.
Sayangnya, Kylian Mbappe, Vinicius Junior dan Jude Bellingham kesulitan untuk mengkonversi potensi tersebut.
Imbasnya, El Real lemah di pertahanan dan itulah yang jadi momok bagi tim Ancelotti sehingga lawan bisa membobol gawang dan mencetak gol.
"Saya sudah menduga mereka akan bermain seperti ini, karena mereka memiliki kecepatan dan kualitas dalam situasi satu lawan satu dan memanfaatkan kelemahan pertahanan kami," ungkapnya.
Kendati Ancelotti menilai timnya bisa menutupi kelemahan benteng pertahanan dengan serangan ciamik, nyatanya tidak demikian.
Pelatih Real Madrid itu mengakui seringkali serangan anak asuhnya tidak efektif.
Bahkan serangan dari Los Blancos cenderung tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik.
Seperti yang ditunjukkan Vinicius hingga Kylian Mbappe semalam ketika keok dari AC Milan.
Jajaran penyerang Real Madrid tumpul dan tak bisa membobol gawang lawan dengan sempurna.
Namun lagi-lagi Ancelotti menilai faktor serangan yang kurang efektif ini juga karena kurangnya struktur pertahanan.
"Memang benar kami tidak efektif dalam menyerang dan tidak memanfaatkan peluang kami, tetapi masalah besarnya adalah kurangnya struktur pertahanan," ujarnya.
"Ini adalah fondasi dasar sepak bola dan kami harus mengubah sesuatu untuk bertahan dengan lebih baik," pungkas Ancelotti.
Dalam waktu dekat, Ancelotti akan kembali mengawal anak asuhnya bermain di Liga Spanyol.
Menariknya Real Madrid akan kembali tampil di kandang sendiri, Santiago Bernabeu.
Di mana markas kebanggaan tim jersey putih tersebut sudah dinodai oleh dua kekalahan beruntun dari Barcelona dan AC Milan.
Laga Real Madrid vs Ossasuna pada Sabtu (9/11/2024) mendatang bakal jadi tantangan Ancelotti untuk menghidupkan kembali magis Bernabeu.
(Tribunnews.com/Niken)