Skill Sangat Tinggi Ole Romeny, Striker Tepat Saat Shin Tae-yong Butuh Mesin Gol di Timnas Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyanjung kemampuan sepak bola yang dimiliki Ole Romeny.
Kemampuan Ole Romeny ini menjadi sesuatu yang dibutuhkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang merasa tidak punya banyak pilihan sehingga terus-menerus mengandalkan Rafael Struick yang angin-anginan.
STY bahkan memaksa pemain berposisi winger, Ragnar Oratmangoen untuk berperan ganda sebagai striker dadakan saat melawan Jepang.
Baca juga: Timnas Indonesia Dipermalukan Jepang, Shin Tae-yong Salahkan Ragnar Oratmangoen
Karena itu, Erick Thohir juga menanyakan komitmen Ole Romeny untuk menjalankan proses naturalisasi, usai pertandingan Timnas Indonesia kontra Jepang, Jumat (15/11/2024).
Hal tersebut ditanyakan Erick usai Skuad Garuda digasak tim tamu, empat gol tanpa balas di laga kelima putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Menurut Erick, Ole Romeny sendiri memang sangat ingin menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), supaya bisa membela Skuad Garuda.
Setelah kekalahan tersebut, lanjut Erick, Ole bahkan semakin yakin kehadirannya bisa membawa perubahan di Timnas Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir Semringah Respons Kedatangan Ole Romeny ke Indonesia: Alhamdulillah, Masih Ada Harapan
"Skill-nya sangat tinggi, bahkan kecintaan dia sama Indonesia kalian bisa lihat, tiba-tiba main sepak bola lah dengan anak kecil segala, saya rasa sesuatu yang out of the box," kata Erick kepada awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).
"Makanya setelah pertandingan, saya tanyakan lagi, kita kalah lho 4-0 (lawan Jepang), yakin? Saya bilang. Dia bilang, 'yakin saya akan bisa bikin perubahan buat tim Indonesia'," paparnya.
Ole Romeny sendiri memang diharapkan bisa menjadi 'puzzle' pelengkap di Timnas Indonesia.
Erick Thohir pun menyinggung hasil pertandingan-pertandingan Timnas Indonesia beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau Ole nanti benar-benar gabung di bulan Maret, bagian yang hilang, kalau kita lihat berulang-ulang, waktu lawan Irak di babak pertama kita sudah menekan tidak bisa gol, di babak kedua kita kena (kebobolan), ya memang bagian yang hilang itu ya di (posisi) striker," ungkap Erick.