Pada menit ke-63, Martínez terpaksa melakukan pergantian pemain pertamanya setelah Tomás Araújo cedera, dan digantikan oleh pemain debutan lainnya, bek tengah Tiago Djaló.
Sementara Portugal bermain dengan sepuluh pemain karena menunggu pergantian pemain, bek Krosia, Josko Gvardiol berhasil menyundul bola ke gawang Portugal, tetapi asisten wasit dengan cepat menyatakan offside.
Pada menit ke-65, Gvardiol kembali muncul di area penalti, di belakang Nelson Semedo, dan melepaskan tembakan dari sudut yang sulit pada sentuhan pertama setelah menerima umpan dari Kristijan Jakic, kali ini berhasil menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, Pelatih Martínez membuat perubahan lebih lanjut pada tim dengan memasukkan Francisco Conceição, dan Fábio Silva yang merupakan salah satu pemain debutan.
Namun, Kroasia lebih mendominasi permainan, dan mengemas sejumlah peluang. Untungnya, kiper José Sá berhasil melakukan dua penyelamatan krusial untuk mencegah terjadinya gol tambahan.
Pada waktu tambahan, Kroasia kembali memiliki peluang emas untuk mencetak gol, dengan Ivan Budimir lolos ke area penalti. Sayang, tendangannya membentur tiang gawang José Sá sehingga skor 1-1 bertahan sampai bubaran.
Pelatih Portugal, Roberto Martinez merasa puas lantaran eksperimennya dengan wajah-wajah baru ternyata berhasil. “Saya merasa sangat bangga. Sangat menantang untuk melakukan tujuh pergantian pemain dan tetap mempertahankan ide dan konsep taktik tim," katanya.
"Melihat pemain seperti Renato Veiga melangkah dengan tanggung jawab yang luar biasa, dan Tomás Araújo melakukan debut yang memberikan kami kepercayaan diri untuk saat ini dan di masa depan," ujar Martinez.
"Fábio Silva juga memperlihatkan bahwa ia adalah seorang penyerang yang berbeda. Félix dan Otávio kembali ke tim dengan sikap yang sangat baik. Memang benar bahwa di Nations League, idenya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pemain lain, dan mereka menunjukkan bahwa mereka siap membantu tim,” kata sang pelatih menyimpulkan.
Geovany Quenda Gagal Jadi yang Termuda
GOEVANY Quenda nyaris saja mencetak sejarah baru dalam sepak bola Portugal.
Winger berusia 17 tahun ini berpotensi menjadi pemain termuda di timnas Portugal seandainya mendapat kesempatan bermain melawan Kroasia di Nations League.
Akan tetapi, pemain Sporting ini tidak dipilih oleh Roberto Martínez dalam laga tak menentukan untuk Portugal Stadion Poljud, Split kemarin.
Akibatnya, dia kehilangan kesempatan untuk memecahkan rekor Paulo Futre yang hanya berselang tiga hari.