Sedangkan, jarak poin Persib dengan Zhejiang yang mengalahkan mereka tadi malam berselisih empat poin.
Tersingkirnya Persib dari Liga Champions Asia 2 tentu membuat wajah sepak bola Indonesia kembali tercoreng.
Ya, tak bisa dipungkiri performa klub Indonesia saat berlaga di kompetisi Asia kerapkali tidak terlalu menjanjikan.
Berbeda dengan klub tetangga seperti Thailand bahkan Malaysia yang terlihat lebih solid dalam bersaing dengan klub lain di kompetisi Asia.
Hal itu seakan tidak berlaku bagi klub-klub yang menjadi wakil Indonesia di kompetisi yang sama.
Status juru kunci klasemen yang melekat dalam diri Persib di Liga Champions Asia 2 kemungkinan akan membuat poin koefisien liga tanah air berkurang.
Efeknya, peringkat Liga Indonesia di kompetisi klub Asia kian sulit terdongkrak dan rawan jatuh.
Kegagalan Persib bersaing ataupun melaju lebih jauh di Liga Champions Asia 2 seakan mengikuti jejak beberapa klub Indonesia lain yang juga mengalami nasib apes.
Sebut saja Bali United, PSM Makassar hingga Persija Jakarta yang pernah merasakan sulitnya bersaing di level kompetisi klub antar negara Asia.
Meskipun tim-tim diatas secara bergantian menjadi juara Liga 1 Indonesia, nyatanya ketika bermain di kompetisi klub Asia, malah performanya melempem dan sulit bersaing.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)