Fakta mencengangkan itu seakan menjadi bukti bahwa performa degradasi benar-benar dialami The Citizens.
Tren buruk yang dialami Manchester City dalam 11 laga terakhirnya pun menimbulkan efek domino.
Manchester City yang awalnya konsisten berada di jalur perburuan gelar juara sementara harus menepi sejenak.
Di Liga Inggris, Manchester City yang berstatus juara bertahan empat musim beruntun terlempar dari pos 4 besar.
Dengan raihan 27 poin, Manchester City harus rela bercokol pada urutan kelima, tertinggal sembilan poin dari Liverpool selaku pemuncak klasemen.
Di Liga Champions, posisi Manchester City lebih parah lagi di mana mereka menempati urutan 22 dengan 8 poin.
Dengan menyisakan dua laga lagi, berat rasanya bagi The Citizens untuk bisa mengakhiri klasemen Liga Champions di posisi delapan besar alias lolos otomatis ke 16 besar.
Sementara di Piala Carabao, Manchester City sudah tersingkir dan mustahil memenangkan gelar di ajang itu.
Melihat buruknya performa Manchester City saat ini, tak salah jika The Citizens layak dianggap sebagai pecundang.
Kini, Manchester City akan mencoba menghapus status pecundang tersebut saat melawan Aston Villa.
Kemenangan melawan Aston Villa menjadi jalan utama bagi The Citizens untuk melawan status pecundang.
Jika mampu meraih tiga poin, peluang Manchester City untuk kembali bersaing di jalur juara Liga Inggris kembali terbuka.
Tak hanya itu saja, kepercayaan diri pemain Manchester City bisa juga bertambah sehingga peluang untuk kembali ke jalur konsisten kian terbuka.
Maka dari itu, tiga poin melawan Aston Villa selayaknya harga mati bagi Manchester City pada pekan ini.