Menanggapi hal tersebut, Sumardji menegaskan bahwa sejatinya tidak anti kritik dan mau mendengan masukan.
"Berkaitan dengan kritik-mengkritik Shin Tae-yong, itu sebenarnya dia mendengarkan," kata Sumardji.
"Sebenarnya masyarakat atau pencinta dan pengamat sepak bola mau mengkritik Shin Tae-yong, sah-sah saja dan boleh-boleh saja."
"Tentu itu semua kalau saya dengar, yang kira-kira kritik itu memang betul-betul untuk arah kebaikan, pasti akan saya sampaikan dan saya suruh mendengarkan dan laksanakan. Itu berkaitan dengan kritik-mengkritik," ucap Sumardji.
Meski banjir akan kritik, nyatanya juga banyak pihak yang membela kinerja Shin Tae-yong setelah gagal di Piala AFF 2024.
Namun sayangnya para pembela Shin Tae-yong justru banyak yang disebut buzzer.
Menanggapi hal tersebut, Sumardji mengaku telah menanyakan kepada coach Shin, dan ia mengaku tidak punya buzzer.
"Soal Shin Tae-yong mempunyai buzzer atau tidak, saya tidak bisa menjawab. Karena apa? Saya pernah bertanya ke Shin Tae-yong apakah memiliki buzzer, dia bolang tidak punya," ungkap Sumardji.
"Sekarang yang bisa menilai adalah masyarakat. Saya menjawab apa adanya, real sesuai apa yang saya komunikasikan dengan Shin Tae-yong," tutur Sumardji.
Adapun Timnas Indonesia sendiri gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024 usai hanya finis di peringkat 3 klasemen grup B.
Pada laga terakhir, Garuda tumbang 0-1 dari Filipina di kandang, Stadion Manahan, Sabtu (21/12/2024).
Di sisi lain, meski gagal menembus semifinal Piala AFF 2024, performa Timnas Indonesia tetap akan dievaluasi.
Apalagi skuad yang di pakai di Piala AFF 2024 ini diproyeksikan untuk SEA Games 2025 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto.