TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan melawan Inter Milan dalam perebutan tiket final Super Coppa Italia 2025, Jumat (3/1/2025) dinihari tadi, kian mempertegas status Atalanta yang masih medioker di mata Nerazzurri.
Bahkan dapat dikatakan, jika obat penawar paling ampuh menghentikan konsistensi Atalanta adalah Inter Milan.
Seperti diketahui, Atalanta berada dalam kondisi tren luar biasa sebelum bertemu Inter Milan di semifinal Piala Super Coppa Italia, dinihari tadi.
Khusus di Liga Italia, performa konsisten mampu diperlihatkan Atalanta sejak kalah mengejutkan melawan Como di giornata kelima.
Sejak kekalahan melawan Como, tren unbeaten diukir Atalanta dalam 13 laga beruntun sampai akhir Desember.
Selama periode 13 laga beruntun tersebut, Atalanta mampu menorehkan 11 kemenangan, 2 hasil imbang dan tanpa pernah sekalipun menelan kekalahan.
Bahkan terhitung mulai pekan 7 s/d 17 Liga Italia, Atalanta berhasil mengukir catatan luar biasa dengan meraih 11 kemenangan beruntun.
Baca juga: Hasil Piala Super Italia: Inter Milan Lolos ke Final usai Bungkam Atalanta, Tatap Misi Quattrick
Melihat kegemilangan performa Atalanta di Liga Italia, Gianpiero Gasperini selaku pelatih tentu berhak merasa percaya diri bisa membawa klub besutannya tampil maksimal di Piala Super Coppa Italia.
Hanya saja pada kenyataannya, tren gemilang itu seperti tidak berbekas saat Atalanta bertarung di ajang tersebut.
Tepatnya saat Atalanta dipertemukan dengan Atalanta dalam perebutan tiket final Super Coppa Italia edisi kali ini.
Atalanta bernasib apes lantaran dipaksa mengakui keunggulan Inter Milan dengan skor dua gol tanpa balas.
Brace Denzel Dumfries menjadi biang kerok kekalahan Atalanta dalam laga yang berlangsung di Al Awwal Park.
Jika melihat kekalahan tersebut, barangkali tak sedikit yang terkejut jika patokannya performa Atalanta sepanjang pertengahan musim ini khususnya di Liga Italia.
Hanya saja jika patokannya head to head alias rekor pertemuan kedua tim, kekalahan ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan.