TRIBUNNEWS.COM - LaLiga dituduh memanfaatkan kekuasaannya untuk mencegah Barcelona mendaftarkan Dani Olmo dan Pau Victor untuk paruh kedua musim 2024/2025.
Konflik registrasi Dani Olmo dan Pau Victor merembet luas ke mana-mana.
Rabu (8/1/2025), El Barca mendapat bantuan langsung dari Pemerintah Spanyol setelah mengadu ihwal masalah ini kepada Consejo Superior de Deportes (CSD), semacam badan olahraga nasional di negara tersebut.
CSD merupakan sub-unit dari Kementerian Pendidikan, Pelatihan Kejuruan, dan Olahraga Kerajaan Spanyol.
Lembaga pelat merah tersebut menerbitkan keputusan darurat yang menyatakan Barcelona bisa tetap mendaftarkan Olmo dan Victor untuk sementara.
Padahal sebelumnya, presiden LaLiga Javier Tebas sudah menyatakan kekecewaannya atas keputusan pengadilan Spanyol, yang memberikan izin kepada Barcelona dalam mendaftarkan Olmo dan Victor.
Dalam laporan Barca Blaugranes, jurnales investigasi asal media Es Espanol yang berkantor di Kota Madrid, Jorge Calabres, menegaskan, ada penyalahgunaan wewenang dari LaLiga dalam menghentikan proses registrasi Dani Olmo dan Pau Victor.
Dalam sebuah cuitannya di media sosial X (Twitter), Rabu (8/1/2025), Jorge Calabres, menguliti kronologi bagaimana LaLiga memanfaatkan kekuasaannya untuk menghalangi pendaftaran kedua pemain Barcelona itu.
"Calabres menuduh LaLiga meminta dokumen yang tidak perlu, menuntut untuk melihat jumlah uang tunai yang lebih besar dari yang diperlukan yang telah ditransfer, dan dengan cepat membatalkan pendaftaran para pemain ketika uang tersebut tidak tiba hingga tanggal 3 Januari," bunyi pernyataan Barca Blaugranes.
Dalam keterangan terakhir Calabres, dia menyebut LaLiga "mencampuri urusan internal klub dengan cara seperti ini sangat berbahaya bagi sepak bola. Manipulasi regulasi yang terus-menerus itu menjijikkan".
Olmo dan Victor dilaporkan tetap bisa terdaftar dan dimainkan Barca hingga April mendatang.
Baca juga: Komentar Carlo Ancelotti soal Keringanan Barcelona Daftarkan Pemain, Real Madrid Bisa Kena Imbas
Keduanya dapat dipertahankan sampai klub menyelesaikan syarat-syarat yang dibutuhkan.
Situasi ini tak pelak membuat LaLiga dan RFEF - dua lembaga yang menolak registrasi Olmo dan Victor - kecewa.
CSD sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dianggap mengingkari regulasi yang sudah dibuat dan mereka sepakati bersama.
Kerugian Barcelona Akibat Gagal Daftarkan Dani Olmo
Menurut laporan media Spanyol, SPORT, dilansir GOAL International, tidak bisa mendaftarkan Olmo membawa konsekuensi finansial yang bersifat merusak bagi Barcelona.
Secara keseluruhan, angka €263 juta (Rp4,4 triliun) merupakan kerugian yang harus ditanggung klub, sekaligus menjadi pukulan telak bagi Barcelona yang masih berjuang keluar dari krisis finansial.
Barcelona cuma bisa mengharapkan kemungkinan LaLiga akan memberikan pengecualian berdasarkan kondisi "force majeure".
Namun, aturan LaLiga jelas yang menyebutkan bahwa seorang pemain hanya dapat didaftarkan sekali oleh sebuah klub dalam satu musim.
Jika pengecualian tidak diberikan, Barcelona akan menghadapi konsekuensi yang jauh lebih besar, baik secara olahraga maupun ekonomi.
Situasi ini menunjukkan kelemahan struktural dalam manajemen finansial Barcelona.
Meski berhasil mendatangkan pemain top seperti Olmo, tapi kegagalan memastikan stabilitas keuangan klub menjadi masalah berkelanjutan.
Bagi pelatih Hansi Flick, kehilangan Olmo akan memengaruhi strategi permainan tim di paruh kedua musim, terutama dalam upaya merebut gelar LaLiga dan kompetisi lainnya.
Sementara itu, bagi Joan Laporta dan manajemen, ini menjadi ujian besar dalam menjaga kredibilitas di mata penggemar dan sponsor.
Akhir cerita saga ini masih belum jelas. Namun, satu hal yang pasti adalah situasi ini mencoreng reputasi mereka sebagai salah satu klub terbesar di dunia.
(Tribunnews.com/Giri)