Ia memiliki ikatan emosional karena pernah tinggal di Indonesia saat SMP dan SMA, serta bermimpi membawa Garuda tampil di Piala Dunia.
"Saya datang ke Indonesia dengan hati, bukan hanya untuk pekerjaan. Indonesia sudah seperti rumah kedua saya," ucap eks staf Shin Tae-yong tersebut.
"Saya menghabiskan masa SMP dan SMA di sini. Ada ikatan emosional yang mendalam dengan negeri ini."
"Impian saya sederhana, memberikan kontribusi, sekecil apa pun, untuk mencapai mimpi besarnya lolos ke Piala Dunia."
Selain itu, Huh Ji-sub juga mengaku sudah memiliki rencana besar untuk Timnas Indonesia.
Bahkan ia rela menolak tawaran dari klub luar negeri serta Timnas Korea Selatan demi mengantar Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
"Pada bulan Desember lalu, saya sempat menerima tawaran dari klub luar negeri dan juga tim nasional Korea Selatan. Namun, saya memilih tetap di Indonesia," ungkap Huh Ji-sub.
"Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju impian besar negara ini."
"Tapi dengan pemberhentian pelatih kami yang begitu tiba-tiba, saya merasa kehilangan peran saya di sini."
"Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan," ungkapnya.
Bak nasi sudah menjadi bubur, Huh Ji-sub pun memilih legowo dengan situasi ini.
Meskipun kecewa, ia mengaku menerima pemecatan dari PSSI ini.
"Dalam dunia olahraga, hal seperti ini sering terjadi. Pertemuan dan perpisahan bisa terjadi kapan saja tanpa kita sangka," ungkap Huh Ji-sub.
"Meski begitu, menerima kenyataan ini tetap tidak mudah. Saya menghormati keputusan yang sudah diambil meski tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang ada di hati," lanjutnya.